Tinjauan terhadap prospek AS menemukan bahwa meskipun AS kemungkinan akan tumbuh lambat tahun ini dan berada dalam resesi untuk sebagian tahun 2023, ketergantungan AS pada energi dari Rusia atau sumber lain tidak sebanyak negara lain, memungkinkan pemulihan yang kuat pada tahun 2024.
OECD memperkirakan bahwa ekonomi terbesar dunia itu akan melambat dari pertumbuhan 1,5% tahun ini menjadi hanya 0,5% tahun depan, turun dari perkiraan Juni sebesar 2,5% pada 2022 dan 1,2% pada 2023.
Pejabat Bank Dunia telah meminta bank sentral untuk menahan diri dari kenaikan suku bunga kompetitif yang akan mendorong ekonomi global ke dalam resesi dan paling merugikan ekonomi negara-negara berkembang.
Namun demikian, OECD mengatakan kenaikan suku bunga lebih lanjut diperlukan untuk melawan inflasi.
OECD memperkirakan bahwa sebagian besar suku bunga kebijakan bank sentral utama akan mencapai setidaknya 4% tahun depan.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)