TRIBUNNEWS.COM - Vietnam mendesak banyak warganya untuk mengungsi agar bersiap menghadapi Topan Noru, Selasa (27/9/2022).
Topan Noru kini semakin intensif menghantam negara Asia Tenggara itu.
Sebelumnya, Topan Noru telah menyebabkan sedikitnya delapan kematian dan banjir yang meluas di Filipina.
Kecepatan angin terlihat mencapai 183 km per jam pada Selasa malam, kata badan meteorologi Filipina.
Badan itu menambahkan bahwa Noru diperkirakan akan mendarat di Vietnam pada Rabu (28/9/2022) sebelum melemah dan pindah ke Thailand.
Topan tersebut memaksa bandara di Vietnam ditutup, menyebabkan gangguan perjalanan.
Baca juga: 5 Orang Tewas akibat Topan Noru yang Melanda Filipina
Sementara ribuan orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka, menurut pernyataan resmi.
Kecepatan angin mencapai dari 134 kmh hingga 149 kmh pada Selasa pagi, kata badan meteorologi.
"Kami tidak punya banyak waktu lagi. Badai semakin intensif sehingga respons kami harus lebih kuat dan lebih cepat," kata Perdana Menteri Pham Minh Chinh pada pertemuan tanggap darurat bencana, seperti dilansir CNA.
"Evakuasi harus dilakukan sesegera mungkin dengan prioritas utama adalah nyawa dan aset masyarakat."
Otoritas penerbangan Vietnam menutup sembilan bandara di seluruh negeri mulai Selasa, memaksa ratusan penerbangan domestik dan internasional dibatalkan.
Sekitar 270.000 personel militer telah disiagakan, kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.
Daerah yang paling parah terkena dampak diperkirakan adalah provinsi tengah Quang Ngai, rumah bagi kilang minyak Dung Quat, dan Quang Nam, rumah bagi situs Warisan Dunia Hoi An, kata badan meteorologi.
Provinsi Quang Nam mengevakuasi lebih dari 133.000 penduduk, kata pemerintah dalam sebuah pernyataan, sementara rekaman dari media pemerintah VTV menunjukkan orang-orang membentengi rumah mereka dengan batu bata dan karung pasir.