Pihak berwenang berlomba untuk mengamankan daerah penghasil kopi negara itu di utara wilayah Dataran Tinggi Tengah.
Topan Noru di Filipina
Di Filipina, di mana badai kategori 3 mendarat pada Minggu malam, pihak berwenang mengatakan sedikitnya delapan orang tewas.
Sekitar 74.000 orang berlindung di pusat-pusat evakuasi, dan banyak lagi yang dibiarkan tanpa listrik.
Baca juga: Dampak Topan Noru di Indonesia, BMKG: 7 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat
Rekaman dari penyiar lokal menunjukkan personel polisi menebang pohon tumbang yang menghalangi jalan di provinsi Quezon, dan penduduk memilah-milah puing-puing dengan tangan mereka.
Pekerja bantuan mendistribusikan barang-barang bantuan dan makanan di masyarakat pesisir, menurut rekaman yang disiarkan di saluran Youtube DZRH.
Topan Noru, badai terkuat yang melanda Filipina tahun ini, juga merusak tanaman senilai 26 juta dolar AS, menurut data pemerintah.
"Masih ada daerah yang banjir," kata Daniel Fernando, gubernur provinsi Bulacan di utara ibu kota, kepada DZRH.
Sawah yang hampir siap panen rusak parah, tambahnya.
(Tribunnews.com/Yurika)