TRIBUNNEWS.COM, RUSIA - Eksodus besar-besaran warga Rusia yang meninggalkan negaranya semakin banyak.
Ribuan warga Rusia menuju ke perbatasan Georgia sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan mobilisasi parsial untuk perang di Ukraina.
Dengan kata lain warga Rusia khususnya kaum laki-laki, terutama wajib militer, berpotensi direkrut untuk ikut berperang di Ukraina.
Pengumuman Putin pekan lalu telah memicu gelombang eksodus besar-besar ke Georgia.
Dikutip dari AFP, Selasa (27/9/2022), setiap hari hampir 10.000 warga Rusia tiba di Georgia, negara yang berbatasan dengan Rusia itu.
Menteri Dalam Negeri Georgia Vakhtang Gomelauri sejak peranh Rusia-Ukraina hampir 50.000 orang Rusia telah melarikan diri ke Georgia.
Namun sejak mobilisasi militer diumumkan Putin, jumlah eksodus terus meningkat.
Pada hari Selasa (27/9/2022) hari ini dilaporkan ada antrean sekitar 5.500 mobil dari Rusia yang menunggu untuk mencapai perbatasan Georgia.
Baca juga: Rusia Peringatkan Barat, Jika Moskow Gunakan Nuklir Maka NATO Tak Bakalan Campur Tangan Lagi
Tak hanya Georgia, negara yang berbatasan dengan Rusia seperti Kazakhstan, Finlandia dan Mongolia, dilaporkan juga didatangi eksodus Rusia,
Nikita satu dari warga Rusia yang kabur dari negaranya.
Dia menghabiskan dua hari di jalan sebelum dia berhasil mencapai Georgia.
Dia kabur dari negaranya karena menghindari wajib militer ke Ukraina.
"Saya tidak punya pilihan selain melarikan diri dari Rusia," kata Nikita kepada AFP yang berdiri di luar sisi Georgia dari perbatasan Kazbegi di sebuah jurang berbatu yang sempit.
Rusia Akui Salah