TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Republik Rakyat Donetsk (DPR) Denis Pushilin, menggambarkan hasil referendum sebagai kemenangan nasional di republiknya untuk bergabung dengan Rusia.
"Kami telah memperjuangkan hak untuk bergabung dengan Rusia untuk kembali ke rumah, untuk bersama Tanah Air kami yang sebenarnya selama lebih dari 3.000 hari," Pushilin dalam sebuah alamat video di saluran Telegram-nya, seperti dikutip TASS.
"Ini adalah kemenangan nasional kami,” tegasnya.
"Ini adalah perjalanan pulang yang panjang dan sulit, tetapi ini membuat kegembiraan pada reunifikasi ini semakin kuat," katanya.
"Hasil referendum itu tidak mengejutkan kami, karena semua yang kami cari selama delapan setengah tahun terakhir adalah untuk mengembalikan keadilan sejarah," bebernya.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-218: Rusia Siap Caplok Wilayah Ukraina setelah Referendum
Pada 23-27 September, DPR dan Republik Rakyat Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia mengadakan referendum tentang aksesi ke Rusia sebagai anggota konstituen yang terpisah.
Mayoritas pemilih di empat wilayah memilih untuk bergabung dengan Rusia.
Zaporizhzhia memisahkan diri dari Ukraina
Pejabat separatis wilayah Zaporizhzhia, Yevgeny Balitsky mengaku kota itu secara de facto memisahkan diri dari Ukraina.
Yevgeny Balitsky membeberkan mayoritas penduduk memilih untuk bergabung dengan Rusia, Selasa (27/9/2022).
"Referendum hari ini menyelesaikan pemisahan wilayah Zaporizhzhia dari Ukraina," katanya seperti dikutip TASS.
Baca juga: Empat Wilayah Ukraina Pilih Gabung Rusia, Joe Biden: Referendum Palsu
"Kami sekarang menunggu keputusan pemerintah Rusia, karena mereka belum menerima kami ke Rusia," imbuhnya.
"Kami telah mengajukan permintaan ini," kata Balitsky kepada wartawan.
Referendum dinyatakan sah
Sebelumnya, TASS melaporkan hasil referendum yang digelar di wilayah pendudukan Rusia, Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR), Kherson, dan Zaporizhzhia keluar pada Selasa (27/9/2022).
Seperti diketahui, Selasa merupakan hari terakhir pemungutan suara.
Komisi Pemilihan Lapangan mengadakan pemungutan suara selama empat hari.
Baca juga: Rusia Klaim Menangi Referendum di Ukraina, Tiga Wilayah Siap Bergabung
Ini merupakan satu-satunya pemungutan suara yang diadakan di tempat pemungutan suara (TPS) yang tidak bergerak.
Referendum di keempat wilayah yang dipermasalahkan itu dinyatakan sah dengan tolak ukur 50 persen dari jumlah pemilih yang telah bersih.
Hingga Senin malam, partisipasi pemilih mencapai 86,89 persen di DPR, 83,61 persen di LPR, 63,58 persen di wilayah Kherson, dan 66,43 persen di wilayah Zaporizhzhia.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)