TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Ukraina dilaporkan mengepung pasukan Rusia di Lyman, distrik Kramatorsk, Donetsk yang merupakan salah satu wilayah yang dicaplok Kremlin.
Tentara Ukraina telah memasuki Stavky yakni desa tetangga Lyman, lapor Serhii Cherevatyi, juru bicara militer untuk kelompok timur pasukan Ukraina.
"Kelompok Rusia di daerah Lyman dikepung. Permukiman Yampil, Novoselivka, Shandryholove, Drobysheve, dan Stavky dibebaskan. Langkah-langkah stabilisasi sedang berlangsung di sana," kata Cherevatyi dalam konferensi pers yang disiarkan televisi, pada Sabtu (1/10/2022).
"(Pembebasan) Lyman penting, karena ini adalah langkah lain menuju pembebasan Donbas Ukraina. Ini adalah kesempatan untuk melangkah lebih jauh ke Kreminna dan Severodonetsk. Oleh karena itu, pada gilirannya, secara psikologis sangat penting," tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan pasukan Ukraina saat ini sedang mengatur nada untuk "memutuskan jalannya permusuhan ini."
Menurutnya, ada banyak korban tewas dan terluka.
Baca juga: Rusia Veto Resolusi PBB yang Menolak Pencaplokan Ukraina, China dan India Pilih Abstain
Namun ia tidak dapat memberikan rinciannya, karena operasi tersebut masih berjalan.
Dilansir CNN, Rusia menggunakan Lyman sebagai pusat logistik untuk operasinya di wilayah tersebut.
Kejatuhan pasukan Kremlin di wilayah ini, akan menjadi keuntungan paling signifikan Ukraina sejak melancarkan serangan balasan yang sukses di Kharkiv bulan lalu.
Kepala administrasi militer regional Luhansk, Serhiy Hayday mengungkap rincian mengenai serangan di Lyman pada Sabtu ini.
Ia mengatakan, pasukan Rusia sudah bermaksud untuk mundur namun tidak dibiarkan oleh Ukraina.
"Penjajah meminta (atasannya) kemungkinan untuk mundur, dan mereka ditolak. Dengan demikian, mereka memiliki dua opsi."
"Tidak, mereka sebenarnya memiliki tiga pilihan. Cobalah menerobos, menyerah, atau semua orang di sana akan mati," kata Hayday.
"Ada beberapa ribu dari mereka. Ya, sekitar 5.000. Belum ada angka pasti. Lima ribu masih pengelompokan kolosal. Belum pernah ada kelompok sebesar itu dalam pengepungan sebelumnya. Semua rute untuk pasokan amunisi atau mundurnya kelompok semuanya sepenuhnya diblokir," tambahnya.
Yurii Mysiagin, anggota Parlemen Ukraina dan wakil kepala komite parlemen untuk keamanan nasional, mengunggah video di Telegram yang menunjukkan sebuah tank Ukraina sedang bergerak menuju Stavky.
Di video terpisah yang dibagikan kepala staf kepresidenan Ukraina, menunjukkan dua tentara Kyiv berdiri di atas kendaraan militer.
Mereka terlihat memasangkan bendera dengan pita ke sebuah tanda bertuliskan Lyman.
"Kami mengibarkan bendera negara kami dan menanamnya di tanah kami. Di Lyman. Semuanya akan menjadi Ukraina," kata salah satu tentara ke kamera.
Belum ada tanggapan resmi dari Rusia terhadap pertempuran di wilayah tersebut.
Pada Jumat (30/9/2022) sebelumnya, pasukan Ukraina mengklaim kendali atas desa Drobysheve di wilayah Donetsk, pemukiman tetangga Lyman yang diduduki Rusia.
Sementara itu pada hari Sabtu, direktur jenderal pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia ditahan oleh patroli Rusia, menurut presiden perusahaan nuklir negara Energoatom.
"Direktur Jenderal Ihor Murashov sedang berada di dalam kendaraannya dalam perjalanan dari pabrik ketika dia dihentikan dibawa keluar dari mobil, dan dengan mata tertutup dia didorong ke arah yang tidak diketahui. Untuk saat ini tidak ada informasi tentang nasibnya," kata Petro Kotin dari Energoatom dalam sebuah pernyataan.
"Murashov adalah orang berlisensi dan memikul tanggung jawab utama dan eksklusif untuk keselamatan nuklir dan radiasi PLTN Zaporizhzhya," jelas Kotin, menambahkan bahwa penahanannya berdampak pada operasi PLTN terbesar di Eropa.
Kotin menyerukan pembebasan Murashov dan mendesak direktur jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk bertindak.
Kementerian Luar Negeri Ukraina mengutuk penahanan Murashov dan menyebutnya sebagai aksi terorisme Rusia.
Baca juga: Pemimpin Barat Bereaksi Keras Soal Rusia Caplok 4 Wilayah Ukraina
Baca juga: Ukraina Ajukan Keanggotaan NATO Jalur Cepat setelah Rusia Caplok 4 Wilayahnya
"Kami menyerukan kepada masyarakat internasional, khususnya PBB, IAEA dan G7, untuk juga mengambil tindakan tegas untuk tujuan ini," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Sejumlah perkembangan situasi di medan perang Ukraina, terjadi setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan pencaplokan seperlima tanah Ukraina.
Moskow telah mengakui empat wilayah Ukraina sebagai anggota Federasi Rusia, di antaranya Luhansk dan Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhia.
Donetsk dan Luhansk atau Donbas, merupakan wilayah yang dikuasai separatis pro-Kremlin dan telah memproklamasikan kemerdekaan sendiri.
Sedangkan Kherson dan Zaporizhzhia, adalah dua wilayah di selatan Ukraina yang diduduki pasukan Rusia sejak invasi dimulai.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)