Dugaan Motif: Aremania Cari Pemain dan Ofisial Arema FC Imbas Kekalahan atas Persebaya
Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta menduga kerusuhan yang terjadi lantaran adanya kekecewaan dari Aremania (suporter Arema FC) akibat kekalahan dari Persebaya 2-3.
Sebagai informasi, Singo Edan selalu menang di kandang ketika melawan Bajul Ijo selama 23 tahun.
Rekor itu pun pecah dengan kekalahan tipis ini.
Imbasnya, suporter pun menghampiri pemain dan ofisial Arema FC yang masih berada di lapangan saat peluit panjang telah ditiup wasit.
“Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah (melawan Persebaya),” jelasnya.
Baca juga: Kisah Bocah 11 Tahun Kehilangan Ayah dan Ibu dalam Tragedi Kanjuruhan, Lihat Orangtua Terinjak-injak
Merangseknya suporter Arema FC ke dalam lapangan membuat petugas keamanan melakukan upaya-upaya pencegahan.
Salah satunya dengan menembakkan gas air mata.
“Upaya-upaya pencegahan dilakukan hingga akhirnya dilakukan pelepasan gas air mata.”
“Karena sudah tragis dan sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil,” kata Nico.
Menurut Nico, ada sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan dari total 40 ribu orang yang hadir menonton.
“Hanya sebagian 3.000-an yang turun ke lapangan sedangkan yang lain tetap di tribun stadion,” ujarnya.
Baca juga: Media Inggris Minta Eks Pelatih Timnas Indonesia Tanggapi Tragedi Kanjuruhan, Simon Soroti Fanatisme
Sementara terkait tindakan penembakan gas air mata, Nico mengungkapkan dalam rangka merespon terhadap kelakuan suporter.
“Semua ini ada sebab akibatnya, kami akan menindaklanjuti dan sekali lagi kami mengucapkan belasungkawa kita akan melakukan langkah-langkah agar tidak terjadi tragedi lagi,” pungkas Nico.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Surya Malang)(YouTube Kompas TV)
Artikel lain terkait Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan