News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Berhasil Rebut Lebih Banyak Wilayah yang Dicaplok Rusia

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang prajurit Rusia berpatroli di daerah pemukiman yang hancur di kota Severodonetsk pada 12 Juli 2022, di tengah aksi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina. - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengklaim pasukannya berhasil merebut puluhan kota di timur dan selatan yang dicaplok Rusia.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan militernya membuat kemajuan pesat di wilayah selatan dan timur yang telah dicaplok Rusia.

Dikatakan Zelensky, pasukan Ukraina telah berhasil merebut kembali puluhan kota di wilayah tersebut hanya dalam sepekan terakhir ini.

"Minggu ini saja, sejak referendum semu Rusia, lusinan pusat populasi telah dibebaskan. Semuanya berada di wilayah Kherson, Kharkiv, Luhansk dan Donetsk," katanya dalam pidato pada Selasa (4/20/2022) malam, lapor Reuters

Rusia menganeksasi atau mencaplok empat wilayah Ukraina setelah menggelar referendum di penghujung September lalu.

Kyiv dan Barat menganggap Rusia melakukan referendum ilegal dengan pemaksaan.

Presiden Rusia, Vladimir Putin kemudian mengumumkan pencaplokan empat wilayah itu pada Jumat (30/9/2022).

Baca juga: Pasukan Rusia yang Mundur Tinggalkan Ranjau di Dekat Kherson Ukraina

Namun meski telah dianeksasi, sejumlah wilayah di kawasan timur dan selatan Ukraina belakangan ini berhasil direbut kembali oleh pasukan Kyiv.

Presiden Zelensky mengatakan, delapan kota kecil di Kherson, selatan Ukraina, telah direbut kembali.

Sebuah video yang dirilis Kementerian Pertahanan Ukraina tampaknya menunjukkan bendera Ukraina dikibarkan di Desa Davydiv Brid, Kherson.

Pasukan Ukraina juga merebut kembali beberapa desa di sepanjang Sungai Dnipro pada hari Senin (3/10/2022), kata pejabat Ukraina dan seorang pemimpin yang didukung Rusia di daerah itu.

Di timur, pasukan Ukraina telah memperluas serangan setelah merebut benteng utama Rusia di utara Donetsk, Kota Lyman.

Alhasil, pasukan Rusia di wilayah Donetsk dan Kherson terpaksa mundur dalam beberapa hari terakhir dan tampaknya berjuang untuk menghentikan tentara Ukraina yang semakin diperlengkapi Barat.

"Di beberapa daerah garis depan dimungkinkan untuk memperluas wilayah yang kami pegang dari antara 10 hingga 20 km," kata Komando Operasi Angkatan Bersenjata Ukraina (UAF) selatan, Rabu (5/10/2022).

Pasukan Rusia menghancurkan cadangan amunisinya dan mencoba menghancurkan jembatan serta penyeberangan untuk memperlambat kemajuan Ukraina, kata UAF dalam laporan hariannya.

Luhansk, Donetsk, Kherson dan Zaporizhzhia, 4 wilayah Ukraina yang mengadakan referendum untuk menjadi bagian dari Federasi Rusia - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengklaim pasukannya berhasil merebut puluhan kota di timur dan selatan yang dicaplok Rusia. (Graeme Bruce/CBC News)

Di Kherson, pasukan Rusia menanam ranjau di bangunan dan di rumah-rumah setelah penarikan.

Dalam 24 jam terakhir, Rusia telah kehilangan 31 prajurit, lebih dari 40 peralatan, termasuk delapan tank, 26 kendaraan lapis baja, dan howitzer kaliber besar, ungkap UAF.

Wilayah yang Dianeksasi Putin

Putin telah menandatangani sebuah undang-undang yang secara resmi menyatakan pencaplokan empat wilayah Ukraina pada Rabu (5/10/2022).

Keempat wilayah itu, Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhia mewakili sekitar 18 persen dari wilayah Ukraina.

Rusia tidak sepenuhnya mengendalikan salah satu dari empat wilayah yang diklaimnya, dan Kremlin mengatakan pihaknya belum menentukan perbatasan wilayah yang dicaplok itu.

Rusia telah meningkatkan perang dengan upaya pencaplokan, mobilisasi militer, dan peringatan tentang penggunaan senjata nuklir untuk melindungi wilayahnya.

Moskow berharap mobilisasi parsial yang diumumkan dua minggu lalu dapat membantu membalikkan serangkaian kemunduran medan perang.

Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu menurut laporan RIA pada Selasa, mengatakan bahwa Moskow sejauh ini telah memanggil lebih dari 200.000 tentara cadangan dari 300.000 total personel yang akan dikirim.

Orang-orang yang membawa barang bawaan berjalan melewati kendaraan dengan plat nomor Rusia di sisi perbatasan Rusia menuju pos pemeriksaan bea cukai Nizhniy Lars antara Georgia dan Rusia sekitar 25 km di luar kota Vladikavkaz, pada 25 September 2022. - Pihak berwenang Rusia mengakui signifikan masuknya mobil yang mencoba menyeberang dari Rusia ke Georgia pada 25 September 2022, beberapa hari setelah Moskow mengumumkan mobilisasi parsial. - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengklaim pasukannya berhasil merebut puluhan kota di timur dan selatan yang dicaplok Rusia. (Photo by AFP) (AFP/-)

Baca juga: AS Kirim Bantuan Militer Rp9,5 Triliun ke Ukraina, Rusia Peringatkan Risiko Perang Berkepanjangan

Baca juga: Elon Musk Balas Kritikan Aktivis Anti-Kremlin Soal Kontribusi untuk Perdamaian Ukraina

Namun, banyak pria Rusia yang melarikan diri dari negara itu karena tidak ingin dikirim ke Ukraina.

Bahkan pengacara-pengacara Rusia mengaku berusaha keras untuk menasihati kliennya yang ingin menghindari wajib militer.

Peta Kementerian Pertahanan Rusia yang disajikan pada hari Selasa, tampaknya menunjukkan penarikan cepat pasukan Rusia dari daerah-daerah di Ukraina timur dan selatan.

Di front timur, Denis Pushilin, pemimpin yang didukung Rusia di Donetsk, mengatakan pasukan Rusia sedang membangun garis pertahanan yang serius di sekitar kota Kreminna setelah didorong mundur.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini