News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penembakan Massal di Thailand oleh Mantan Polisi: Korban Anak Usia 2 Tahun Hingga Ibu Hamil 8 Bulan

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar dari halaman Facebook Biro Investigasi Pusat Thailand ini menunjukkan gambar mantan polisi Panya Khamrab, yang telah membunuh sedikitnya 37 orang di sebuah penitipan anak di provinsi utara Thailand, Nong Bua Lam Phu.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku penembakan massal di pusat penitipan anak di Thailand, Kamis (6/10/2022), merupakan mantan polisi yang dipecat karena terjerat kasus narkoba.

Data terbaru, insiden penembakan di Pusat Pengembangan Anak di Distrik Uthaisawan Na Klang, Provinsi Nong Bua Lamphu, telah menewaskan sedikitnya 37 orang.

Dari jumlah korban tersebut, terdapat seorang anak yang baru berusia 2 tahun.

Seorang pejabat Kepolisian Distrik Uthaisawan Na Klang Chakkraphat Wichitvaidya mengatakan, pelaku adalah mantan polisi.

Baca juga: Insiden Penembakan di Pusat Penitipan Anak Thailand Tewaskan Lebih dari 30 Orang

Pelaku dipecat dari kepolisian pada tahun lalu karena terkait kasus narkoba, sebagaimana dilansir Reuters.

Chakkraphat mengutip kesaksian dari para saksi bahwa pelaku juga terlihat memegang pisau saat menjalankan aksi kejinya.

Dari jumlah korban tewas itu, 22 di antaranya adalah anak-anak. Sebagian besar anak-anak yang tewas itu ditikam dengan pisau.

Reuters melaporkan, tragedi tersebut merupakan salah satu pembunuhan anak paling banyak yang dilakukan pelaku tunggal dalam sejarah.

Seorang pejabat setempat mengatakan kepada Reuters bahwa rentang usia anak-anak di pusat penitipan anak itu dari 2 tahun hingga 5 tahun.

Juru Bicara Kepolisian Thailand Paisal Luesomboon mengatakan kepada ThaiPBS bahwa pelaku telah diadili pada Rabu (5/10/2022).

Keesokan harinya, pada Kamis, dia pergi ke pusat penitipan anak untuk menjemput anaknya.

AFP melaporkan, identitas pelaku bernama Panya Khamrab. Paisal mengatakan, ketika pelaku tidak menemukan anaknya di sana, dia memulai pembunuhan.

“Dia mulai menembak, menebas, membunuh anak-anak di pusat penitipan anak Uthaisawan," kata Paisal dikutip dari Kompas.com, Jumat (7/10/2022).

Ketika pelaku tiba di lokasi kejadian, ada sekitar 30 anak yang berada di sana, lebih sedikit dari biasanya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini