TRIBUNNEWS.COM - Ukraina mengatakan telah merebut kembali sebagian besar wilayah dari pasukan Rusia di selatan negara, Al Jazeera melaporkan.
Pasukan Ukraina telah merebut kembali wilayah seluas lebih dari 500 kilometer persegi dan puluhan permukiman di wilayah Kherson selatan saja sejak Sabtu, kata Presiden Volodymyr Zelensky, Kamis (6/10/2022).
Zelesky mengatakan ada juga lebih banyak keberhasilan militer di timur.
Kemenangan medan perang yang dilaporkan di Kherson adalah yang terbaru dari serangkaian kekalahan Rusia yang merusak klaim Kremlin untuk mencaplok sekitar 20 persen Ukraina.
Juru bicara komando tentara selatan Natalia Gumeniuk mengatakan wilayah yang direbut kembali adalah rumah bagi hampir 30 kota dan desa yang telah diduduki oleh pasukan Rusia selama berbulan-bulan.
Kherson, sebuah wilayah dengan perkiraan populasi sebelum perang sekitar satu juta, direbut lebih awal dan mudah oleh pasukan Moskow setelah invasi dimulai pada 24 Februari 2022.
Baca juga: Perjalanan Vladimir Putin yang Ulang Tahun ke-70: Lahir di Keluarga Miskin, Kini Jadi Penguasa Rusia
Pejabat yang ditempatkan Rusia telah memperbarui seruan bagi penduduk di kawasan itu untuk tetap tenang dengan wakil pemimpin Kirill Stremousov mengatakan pasukan Kremlin menahan "kemajuan".
Berpidato di pertemuan para kepala negara Eropa di Praha, Zelensky meminta pemerintah Barat untuk memasok pasukannya dengan lebih banyak senjata untuk menghukum agresor.
Dia mengatakan Ukraina harus menangkis invasi Moskow agar tank Rusia tidak maju ke Warsawa atau lagi di Praha.
Uni Eropa memberlakukan putaran terakhir sanksi terhadap Rusia, memperluas larangan perdagangan dan individu atas aneksasi resmi Moskow pada hari Jumat dari empat wilayah Ukraina.
Serangan Rudal di Zaporizhzhia
Kemajuan pasukan Ukraina di Kherson beriringan dengan tujuh rudal Rusia yang menghantam sebuah gedung apartemen di pusat Kota Zaporizhzhia, hanya 40 kilometer dari pertempuran artileri di front selatan.
Gubernur Oleksandr Starukh di wilayah Zaporizhia mengatakan dua wanita tewas, dan 12 orang terluka, termasuk seorang anak berusia tiga tahun.
Dia mengatakan lima orang masih berada di bawah reruntuhan.