TRIBUNNEWS.COM, KYIV - Serangan menghancurkan Rusia ke Ibu Kota Ukraina, Kyiv, kemarin(10/10/2022) turut melibatkan drone kamikaze buatan Iran, Shahed-136.
Hal ini diungkapkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dalam sebuah videonya yang disebarkan sejumlah media barat.
Zelensky mengatakan, selain rudal, Rusia turut menggunakan pesawat nirawak (drone) buatan Iran saat melancarkan serangan udara ke negaranya pada Senin pagi.
“Pagi ini sulit. Kita berurusan dengan 'teroris', lusinan rudal dan Shahed-136 dari Iran."
Menurut Zelensky, serangan udara yang diluncurkan Rusia telah menghantam sejumlah kota di Ukraina, termasuk ibu kota Kiev.
“Mereka ingin menghancurkan sistem energi kami,” ucapnya.
Drone Shahed-136 buatan Iran belakangan menjadi buah bibir lantaran sepak terjangnya di medan perang Ukraina.
Shahed-136 kini menjadi tulang punggung Rusia menghantam target-target mereka di Ukraina.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-230: 14 Orang Tewas & 97 Luka oleh Serangan Udara Rusia di Kyiv
Drone Shahed-136 selain harganya murah, juga sulit dideteksi radar karena bentuknya yang didesain siluman, berdesain sayap delta dan hampir menyerupai pesawat bomber Amerika Serikat B-2, dalam ukuran yang "mini".
Drone Shahed-136 juga diklaim mampu beroperasi dalam jarak jauh, hingga masuk ke garis belakang dan menghancurkan pertahanan musuh.
Awalnya banyak yang mencibir dan meremehkan klaim tersebut.
Hingga akhirnya Rusia melakukannya untuk membombardir Kyiv dan beberapa kota penting di Ukraina yang berjarak ratusan kilometer dari medan perang di garis depan.
Dikutip dari Sofrep.com, Shahed-136 memiliki platform sayap delta yang luas dengan kemudi yang menstabilkan.
Badan pesawatnya terpusat dan menyatu dengan sayap untuk menghasilkan “bentuk yang elegan.”