News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Biaya Hidup di Inggris Semakin Dalam, Jutaan Orang Terpaksa Tahan Lapar

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi makanan kaleng. Jutaan warga Inggris terpaksa melewatkan waktu makan atau bahkan rela tidak makan seharian akibat biaya hidup yang meningkat.

Metrik ini secara resmi telah diadopsi oleh badan Standar Makanan Inggris, yang memperingatkan pada Juni bahwa meningkatnya kemiskinan berarti kerawanan pangan akan meningkat dengan cepat.

Food Foundation telah melacak kerawanan pangan sejak sebelum pandemi Covid-19, menggunakan survei perwakilan nasional terhadap lebih dari 4.200 orang dewasa di Inggris.

Baca juga: Biaya Hidup Makin Mencekik, Warga Inggris Banyak Mengeluh, Jumlah PSK Meningkat

Selama dua minggu pertama lockdown pada Maret dan April 2020, sekitar 14 persen keluarga melewatkan makan karena pasokan bahan makanan di supermarket kosong, sehingga terjadi gangguan besar-besaran pada pasokan makanan.

Dalam beberapa survei berikutnya menunjukkan tingkat kerawanan pangan turun dan stabil antara 7-8 persen, setelah program pemerintah untuk mendukung Covid-19 diperkenalkan, termasuk bantuan sebesar 20 poundsterling per minggu.

Namun sejak Januari, kenaikan tagihan makanan dan energi, ditambah dengan penghapusan dukungan Covid-19, telah memicu peningkatan tajam dalam kerawanan pangan.

Terlepas dari pengenalan langkah-langkah dukungan biaya hidup pemerintah, lebih dari dua pertiga keluarga di Inggris berisiko mengalami kerawanan pangan.

Bulan lalu, lebih dari 18 persen rumah tangga Inggris mengatakan mereka mengurangi porsi makan atau melewatkan waktu makan. Sedangkan 11 persen lainnya melaporkan tidak makan sama sekali meskipun kelaparan, dan 6 persen mengatakan mereka tidak makan sepanjang hari, menurut Food Foundation.

Keluarga yang memiliki biaya terbatas, tidak hanya membeli lebih sedikit bahan makanan, namun juga mengurangi pembelian produk makan sehat yang mereka anggap tidak terjangkau.

Baca juga: Inflasi Inggris Melonjak di Atas 10 Persen karena Harga Pangan Naik

Hampir setengah dari mereka yang mengalami kerawanan pangan mengaku membeli lebih sedikit buah, sementara kurang dari setengahnya mengatakan mereka membeli lebih sedikit sayuran.

Seorang juru bicara pemerintah Inggris menyatakan, “Prioritas kami akan selalu mendukung yang paling rentan dan kami menyadari bahwa orang-orang berjuang dengan kenaikan harga, itulah sebabnya kami melindungi jutaan dari mereka yang paling membutuhkan dengan setidaknya 1.200 poundsterling pembayaran langsung."

Juru bicara itu menambahkan, keluarga rentan di Inggris didukung oleh Dana Dukungan Rumah Tangga untuk membayar kebutuhan pokok mereka.

"Dana Dukungan Rumah Tangga pemerintah, yang didorong oleh 500 juta poundsterling, untuk membantu membayar kebutuhan pokok, dan angka terbaru menunjukkan bahwa ada 200.000 lebih sedikit anak dalam kemiskinan absolut setelah biaya perumahan dibandingkan dengan 2019 /2020.” tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini