Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Rusia telah membentuk tentara gabungan bersama tentara Belarusia, dengan meluncurkan 9.000 pasukan serta ratusan tank ke kawasan perbatasan Belarus.
Pembentukan pasukan gabungan digelar setelah Presiden Belarus Alexander Lukashenko meminta bantuan pada sekutunya, Rusia, lantaran Ukraina berulang kali menyerukan ancaman pada Belarusia.
Alasan tersebut yang kemudian membuat kedua negara ini mempercepat pembentukan armada perang bersama, guna mempertahankan perbatasan Belarusia dari ancaman Ukraina.
Mobilisasi militer ini sebelumnya telah mendapat banyak kecaman dari Barat, bahkan Belarusia terancam dikenai sanksi apabila terus mendukung invasi Rusia di Ukraina.
Namun sayangnya ancaman tersebut tak lantas mengurungkan niat kedua negara ini untuk membentuk pasukan bersama.
Bahkan semenjak invasi Rusia dan Ukraina pecah, Belarus justru semakin mempererat hubungannya dengan Moskow.
Baca juga: Konvoi Pertama Tentara Rusia Bagian dari Pasukan Gabungan Tiba di Belarus
Putin juga turut dilaporkan mengirimkan pasukan perang sebanyak 3.200 orang, serta 170 tank untuk mendukung percepatan mobilisasi.
“Mereka tidak membawa alat berat, hanya ada satu kereta yang memuat jembatan ponton yang mengangkut personel,” ujar jurnalis Belarusia Tadeusz Giczan.
Menanggapi pembentukan militer gabungan tersebut Vitaly Koval, pemimpin administrasi sipil-militer di wilayah Rivne Ukraina, menyebut bahwa negaranya saat ini sudah siap menghadapi serangan.
Baca juga: Belarus Latihan Militer di Dekat Perbatasan Polandia dan Ukraina
Bahkan demi memperkuat pertahanan di kawasan perbatasan, Ukraina mulai menempatkan pasukan serta sejumlah peralatan perang sejak tujuh bulan lalu.
Meski tentara Belarus memiliki kendaraan lapis baja dan pesawat militer, yang berpotensi menimbulkan kerusakan nyata namun Koval menyebut bahwa Belarusia tak akan mungkin menyerang Ukraina.
Hal ini karena pasukan Belarus tidak memiliki pengalaman dalam mengoperasikan alat tempur.
Baca juga: Ukraina Ancam Putus Hubungan Jika Belarus Berani Melintasi Perbatasannya
Terlebih wilayah perbatasan Ukraina dengan Belarus hampir empat puluh persen ditutupi oleh hutan dan rawa yang tidak bisa ditembus musuh.
Kondisi ini yang membuat Ukraina semakin yakin apabila pasukan gabungan yang di luncurkan di dekat wilayah perbatasannya dapat menghalangi serangan baik dari Belarus ataupun Rusia.