TRIBUNNEWS.COM - Wartawan dan presenter Rusia, Ksenia Sobchak, melarikan diri ke Lithuania setelah polisi Moskow menggerebek salah satu rumahnya.
Ksenia Sobchak merupakan tokoh media yang terkenal di Rusia.
Namanya melejit saat menjadi presenter di sebuah acara reality show, sebelum akhirnya terjun ke dunia jurnalistik.
Ksenia Sobchak sempat mencalonkan diri sebagai calon presiden Rusia pada tahun 2018.
Saat itu, Ksenia yang masih berusia 36 tahun menjadi calon presiden Rusia termuda dalam sejarah.
Namun langkah ini dianggap para kritikus sebagai aksi publisitas untuk membantu Kremlin menciptakan kesan pemilihan yang kompetitif.
Baca juga: Lawan Serangan Rusia, Australia Latih Pasukan Ukraina dan Kembali Kirim Kendaraan Lapis Baja
Dilansir Guardian, Ksenia adalah putri bungsu mantan Wali Kota St Petersburg, Anatoly Sobchak, yang dianggap mentor oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Anatoly pernah menjadi profesor hukum Vladimir Putin dan Dmitry Medvedev di Universitas Negeri Leningrad.
Ayah Ksenia Sobchak juga berjasa dalam membangun karier politik Putin saat masih menjabat Wali Kota St Petersburg.
Ksenia dikabarkan menjadi putri baptis Putin.
Meskipun kabar ini belum dikonfirmasi, hubungan dekat keluarga Sobchak dengan Putin yang telah terjalin sejak lama menjadi sorotan tersendiri bagi oposisi.
Tersandung Kasus
Media Rusia melaporkan, Ksenia melarikan diri dari Rusia pada Selasa malam.
Ia melintasi perbatasan Belarusia-Lithuania setelah mengelabuhi pihak berwenang Rusia dengan membeli tiket pesawat dari Moskow ke Dubai melalui Istanbul.
Dalam rekaman CCTV yang beredar online, Ksenia terlihat menutupi wajahnya dan mengenakan topi saat melintasi perbatasan Lituania dengan berjalan kaki.
"Tanpa keraguan, dia (di Lithuania) saya mengkonfirmasi faktanya," kata kepala dinas kontra intelijen Rusia, Darius Jauniškis, kepada sebuah stasiun radio lokal pada Kamis (27/10/2022).
Menurut Jauniškis, Ksenia berhasil melewati perbatasan dengan paspor Israelnya.
Ksenia telah menerima kewarganegaraan Israel sejak April 2022.
Diketahui, Lithuania, Latvia dan Estonia memberlakukan larangan masuk bagi warga Rusia yang memegang visa turis sejak bulan lalu.
"Sebagai warga negara Israel, dengan paspor yang masih berlaku, dia tidak memerlukan visa dan dapat memasuki Lithuania dan tinggal di sini hingga 90 hari," kata Jauniskis.
Menurut kantor berita negara Rusia, TASS, dinas keamanan negara memiliki perintah untuk menangkap Ksenia sebagai tersangka dalam kasus pidana yang juga menyeret bosnya, Kirill Sukhanov.
Pengadilan di Moskow memenjarakan Kirill Sukhanov pada hari Rabu (26/10/2022) dengan tuduhan mencoba memeras 11 juta rubel dari Sergey Chemezov, kepala perusahaan pertahanan negara Rusia Rostec dan mantan jenderal KGB yang dekat dengan Putin.
Baik Ksenia maupun kantor kejaksaan belum secara resmi mengomentari statusnya dalam penyelidikan.
Namun Ksenia pada Rabu lalu mengatakan di Telegram bahwa kasus yang menjerat Sukhanov bermotif politik dan terkait dengan proyek Media Ostorozhno-nya.
"Direktur komersial kami Kirill Sukhanov telah ditangkap. Mereka mencoba mendakwanya dengan pemerasan," tulis Ksenia Sobchak di saluran Telegramnya, lapor CNN.
Dia menyebut penangkapannya sebagai "contoh lain dari tekanan terhadap media".
"Saya tidak percaya (tuduhan ini) sama sekali dan saya berharap sekarang mereka akan segera menyelesaikan semuanya dan akan melihat bahwa semua ini adalah semacam omong kosong," katanya.
"Jika tidak, maka itu jelas merupakan penggerebekan di kantor redaksi saya – kantor redaksi bebas terakhir di Rusia, yang harus ditutup."
Kirill Sukhanov adalah direktur komersial Ostorozhno Media, satu-satunya media berita yang tersisa dan beroperasi di dalam Rusia yang telah mengkritik Kremlin sejak dimulainya perang di Ukraina.
Ksenia mengatakan di Telegram, penangkapannya terkait dengan serial dokumenter tentang penyiksaan di penjara Rusia.
Tindakan terhadap Ksenia merupakan satu dari sekian langkah Kremlin untuk membungkam perbedaan pendapat dan kritik.
Baca juga: AS Luncurkan Roket untuk Program Senjata Hipersonik Sementara Rusia Gelar Latihan Nuklir
Baca juga: Kiamat Energi, Zelensky Larang Ribuan Pengungsi Ukraina Balik Kampung
"Sobchak selalu mencoba untuk duduk di kedua kursi," kata Alexander Rodniansky, sutradara film kelahiran Ukraina terkemuka dan teman lama, pada Kamis (27/10/2022).
"Itu mungkin terjadi sebelumnya, tetapi waktu telah berubah. Dan sekarang dia melarikan diri dari kasus yang dibuat-buat terhadapnya," imbuhnya.
Pada tahun 2010-an Ksenia Sobchak sering menghadiri protes dan rapat umum oposisi, tetapi kehilangan dukungan dari tokoh-tokoh oposisi setelah mencalonkan diri sebagai presiden Rusia pada tahun 2018.
Keputusannya untuk mencalonkan diri sebagai presiden dikritik secara luas oleh para pemimpin oposisi Rusia, termasuk Alexey Navalny, yang menuduh kampanyenya palsu dan mencapnya sebagai "proyek Kremlin".
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)