Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang telah memutuskan untuk menetapkan skala tindakan ekonomi yang diputuskan pada tanggal 28 Oktober ini menjadi sekitar 29,1 triliun yen dalam pengeluaran rekening umum anggaran nasional.
"Skala tindakan ekonomi itu untuk membantu masyarakat akibat kenaikan harga, perang, melemahnya nilai yen terhadap dolar AS sehingga memberatkan kehidupan masyarakat saat ini," papar sumber Tribunnews.com Jumat (28/10/2022).
Menurut pejabat pemerintah Jepang, pemerintah telah memutuskan untuk menetapkan jumlah total proposal anggaran tambahan untuk mendukung langkah-langkah ekonomi menjadi sekitar 29,1 triliun yen yang semula hanya 25 triliun yen.
Menanggapi melonjaknya harga listrik, gas, dan bensin, kami akan memperkenalkan langkah-langkah untuk mengurangi beban rata-rata rumah tangga dengan total sekitar 45.000 yen per rumah tangga dari Januari hingga September tahun depan.
"Artinya masyarakat akan mendapat subsidi uang ditransfer ke rekening masing-masing tahun depan dengan nilai sekian itu," tambahnya.
Selain itu, kami akan memasukkan langkah-langkah seperti menyediakan cadangan persalinan yang setara dengan 100.000 yen untuk wanita hamil, tambahnya.
Pemerintah mengusulkan jumlah total sekitar 25 triliun yen, tetapi ada seruan dari dalam partai yang berkuasa untuk peningkatan, dan koordinasi sulit dilakukan.
Sebagian besar sumber daya keuangan diperkirakan akan ditutupi oleh penerbitan obligasi baru pemerintah yang menutupi defisit, dan keuangan publik (beban hutang pemerintah) tampaknya akan semakin memburuk.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.