TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia telah meluncurkan lebih dari 8.000 serangan udara dan menembakkan 4.500 rudal ke Ukraina.
Berdiri di samping reruntuhan pesawat tak berawak Iran yang jatuh, dia bersumpah bahwa serangan Rusia terhadap pembangkit listrik tidak akan mematahkan semangat Ukraina.
Rusia telah mengarahkan lusinan rudal dan kendaraan udara tak berawak ke jaringan listrik Ukraina yang menyebabkan pemadaman listrik yang meluas selama dua minggu terakhir, dengan Ukraina menembak jatuh 23 drone dalam dua hari terakhir saja.
"Menembaki tidak akan menghancurkan kita, mendengar lagu musuh di tanah kita lebih menakutkan daripada roket musuh di langit kita. Kami tidak takut gelap," kata Zelensky sebagaimana dikutip The Guardian.
Lebih lanjut, berikut update terbaru perang antara Rusia dan Ukraina pada Jumat (28/10/2022).
- Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mengutuk Rusia karena membuang-buang waktu dewan keamanan PBB dan menyebarkan konspirasi dengan kembali mengangkat tuduhannya bahwa AS memiliki 'program biologi militer' di Ukraina.
Baca juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Beri Sinyal akan Hadiri KTT G20 di Bali Bulan Depan
"Berapa banyak lagi omong kosong ini yang harus kita tanggung?" Duta Besar Inggris untuk PBB, Barbara Woodward, bertanya kepada dewan.
Rusia sebelumnya telah mengangkat setidaknya dua kali di dewan keamanan masalah program senjata biologis di Ukraina.
- AS membantah tuduhan Rusia yang menyebut pihaknya membantu Ukraina terlibat dengan senjata biologis terlarang.
AS mengklaim Rusia sedang berusaha untuk mengalihkan perhatian dari kekejaman yang dilakukan di Ukraina, menyebut tuduhan itu "pemalsuan murni yang diajukan tanpa sedikit pun bukti".
- Rusia telah memperkuat pasukannya dengan cadangan yang dimobilisasi di sebelah barat Sungai Dnipro, kata Kementerian Pertahanan Inggri.
Selama enam minggu terakhir, pasukan daratnya telah beralih ke "postur defensif" di garis depan, kemungkinan karena "sangat tidak berawak" dan "kurang terlatih".
- Uni Eropa menunjuk jenderal Polandia Piotr Trytek untuk memimpin operasi pelatihan baru dengan pasukan Ukraina.
Trytek, 51, dipilih oleh blok tersebut sebagai bagian dari janjinya untuk meningkatkan dukungan militer untuk Ukraina.