Melihat laba operasional tahun lalu, menunjukkan bahwa SPC Samlip menduduki puncak daftar dengan 65 miliar won, diikuti oleh Paris Croissant 33,4 miliar won, Rosso 10,5 miliar won, SPL 7,2 miliar won, dan Euro Bake 5,2 miliar won.
Laba operasional SPC Samlip adalah 28,3 kali rata-rata tahun lalu atau hampir 2,3 miliar won dan laba operasional Paris Croissant 14,6 kali rata-rata.
Perlu diketahui, pembuatan roti membutuhkan investasi besar-besaran dalam fasilitas pada tahap awal, serta sistem penyimpanan dan distribusi yang dapat mencakup suhu kamar hingga rantai dingin (berpendingin dan beku), sehingga tidak mudah untuk memasuki pasar.
SPC Group, dalam masa pertumbuhannya, secara agresif mengakuisisi perusahaan yang ada yakni Samlip dan Shany, serta secara cepat memperluas bisnisnya.
Baca juga: Satu Lagi Pekerja di Pabrik Pembuat Roti Korea Selatan Jadi Korban Mesin Pengaduk Saus
Banyak item roti yang dijual di toko serba ada dan supermarket, termasuk Roti Pokemon merupakan produk yang diproduksi oleh SPC Group.
SPC pun memiliki pengaruh besar pula di pasar roti dengan merek populernya yang mendunia, Paris Baguette.
Inilah sebabnya mengapa sebuah kata baru telah diciptakan di internet, 'ppangkao'.
Ini menyamakan monopoli SPC Group di pasar roti yakni 'ppang' dalam bahasa Korea dengan Kakao, yang secara praktis dapat 'menghentikan negara saat layanannya dihentikan'.