Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Kekayaan Pendiri Facebook Mark Zuckerberg telah anjlok hingga 100 miliar dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang tahun ini.
Bloomberg pada Jumat kemarin mencatat penurunan itu sebagai yang terbesar di antara individu terkaya di dunia yang dilacak Billionaires Index-nya.
"CEO Meta telah melihat satu-satunya hit terbesar di antara mereka yang ada di daftar kekayaan," kata Bloomberg.
Dikutip dari laman Russia Today, Sabtu (29/10/2022), kekayaan bersih Zuckerberg saat ini sebesar 38,1 miliar dolar AS, menjadikannya orang terkaya ke-28 di dunia.
Penurunan yang menakjubkan dari puncak 142 miliar dolar AS pada September 2021.
Baca juga: Mark Zuckerberg Klaim WhatsApp Lebih Unggul dari iMessage Apple
Kurang dari dua tahun lalu, taipan teknologi itu menduduki peringkat ketiga orang terkaya di dunia, setelah Jeff Bezos dan Bill Gates.
Kekayaan pria berusia 38 tahun itu mengalami penurunan yang dominan sejak ia mengubah nama perusahaan dari Facebook menjadi Meta.
Menurut pernyataan proxy terbaru perusahaan yang dikutip Bloomberg, pengusaha tersebut memiliki lebih dari 350 juta saham di Meta.
Baca juga: Facebook Dikabarkan Akan PHK 12 Ribu Karyawan, Mark Zuckerberg Berharap Ekonomi Stabil
Meta yang telah berjuang karena penurunan pendapatan iklan online, persaingan dengan TikTok, dan meningkatnya kegelisahan dan skeptisisme tentang masa depan Metaverse, melaporkan pendapatan kuartal ketiga yang mengecewakan pada Rabu lalu.
Pendapatan yang dilaporkan sebesar 27,7 miliar dolar AS itu merupakan penurunan 4,5 persen dari tahun lalu dan penurunan kuartal kedua berturut-turut untuk perusahaan.
Perusahaan Zuckerberg ini tidak pernah mencatat penurunan penjualan sebelum tahun 2022.
Baca juga: Akun Facebook Mark Zuckerberg Diserang Bug, 119 Juta Pengikut Mendadak Hilang
Meta memperingatkan bahwa kuartal keempat akan lebih sama, dengan pendapatan yang lebih lemah dari perkiraan sekitar 30 miliar dolar AS.
Sejak awal tahun, saham Meta turun lebih dari 61 persen dan ditutup hampir 25 persen lebih rendah pada Kamis lalu di 97,94 dolar AS per saham.
Pada puncaknya September 2021, harga saham perusahaan mencapai 382 dolar AS per saham.