Dekorasi Halloween terlihat menghiasi zona ekonomi terbesar Arab Saudi, The Boulevard Riyadh.
Baca juga: Tragedi Halloween Itaewon Bikin Jadwal Industri Hiburan Korea Berantakan
Pengunjung yang mengenakan kostum Halloween yang menakutkan diberikan akses masuk gratis.
Setiap bangunan dihiasi dengan lampu dan labu berwajah jahat.
Ada banyak supermarket menjual produk, pakaian, riasan, dan alat peraga Halloween dengan harga tinggi.
Halloween di Arab Saudi disebut sebagai bagian dari Musim Riyadh, festival olahraga dan hiburan tahunan di sana.
Musim Riyadh merupakan bagian dari inisiatif Musim Saudi yang diluncurkan pada 2019.
Sebelumnya pada tahun 2018, polisi Arab Saudi menggerebek sebuah pesta Halloween dan menangkap orang-orang yang merayakannya.
Sebelum perayaan Halloween, Arab Saudi juga merayakan pesta topeng pada 17 dan 18 Maret lalu, dikutip dari Daily Pakistan.
Baca juga: Polisi Korea Akui Lelet Tangani Tragedi Pesta Halloween di Itaewon
Mengapa Arab Saudi Merayakan Halloween?
Transformasi modern ini telah terjadi di kerajaan sejak Putra Mahkota, Mohammed bin Salman yang menjadi pewaris takhta dan Perdana Menteri Arab Saudi mulai menyingkirkan pembatasan sosial.
Pada 2016, Pangeran Mohammed bin Salman --lulusan hukum dari King Saud University, Riyadh-- mengumumkan rencana diversifikasi ekonomi yang menyerukan untuk mengubah kerajaan menjadi pusat investasi dan pusat bisnis global.
Arab Saudi tidak ingin hanya tergantung pada minyak bumi. Negara itu menikmati kemakmuran sebagai negara penghasil minyak bumi terbesar di dunia.
Polisi agama kehilangan wewenang untuk melakukan penangkapan terhadap para pelanggar dan perempuan diizinkan mengemudi.
Putra Mahkota juga meluncurkan kampanye untuk mengembangkan pilihan hiburan sebagai sektor ekonomi baru selain minyak.