TRIBUNNEWS.COM - Jumlah korban tewas akibat ledakan dua bom mobil di ibu kota Somalia telah mencapai 120 orang dan bisa bertambah lagi karena beberapa orang masih hilang, Senin (31/10/2022).
Menteri Kesehatan Somalia Ali Haji mengatakan lebih dari 320 lainnya terluka dalam ledakan tengah hari Sabtu (29/10/2022) di persimpangan sibuk di Mogadishu, dan lebih dari 150 dari mereka masih dirawat di rumah sakit.
Sadiq Doodishe, juru bicara polisi, mengatakan wanita, anak-anak dan orang tua tewas dalam ledakan itu.
Kantor berita negara SONNA mengatakan, wartawan independen Mohamed Isse Kona juga tewas.
Ledakan pertama menghantam kementerian, kemudian ledakan kedua terjadi ketika ambulans tiba dan orang-orang berkumpul untuk membantu para korban, kata petugas polisi Nur Farah.
"Saya berada 100 meter ketika ledakan kedua terjadi," kata saksi mata Abdirazak Hassan sebagaimana dikutip Al Jazeera.
Baca juga: 100 Tewas dalam Serangan Bom Mobil di Somalia, Diduga Diotaki Kelompok Al-Shabaab
"Saya tidak bisa menghitung mayat di tanah karena (jumlah) kematian."
Hassan mengatakan ledakan pertama menghantam tembok perimeter Kementerian Pendidikan.
Seorang wartawan Reuters di dekat lokasi ledakan mengatakan, dua ledakan terjadi dalam bwaktu yang berdekatan dan menghancurkan jendela di sekitarnya.
Darah dari korban ledakan menutupi aspal di luar gedung, katanya.
Beberapa saat setelah ledakan, asap tebal membubung di atas lokasi.
Satu ambulans yang menanggapi serangan pertama dihancurkan oleh ledakan kedua, direktur Abdulkadir Adan menambahkan dalam sebuah tweet.
Seorang pengemudi dan seorang pekerja pertolongan pertama terluka, katanya.
Ledakan kembar itu adalah serangan paling mematikan di Somalia sejak lima tahun lalu.