News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Setelah Ditelepon Erdogan, Rusia Mau Lanjutkan Lagi Kesepakatan Ekspor Gandum Ukraina

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar selebaran ini diambil dan dirilis oleh Layanan Pers Kepresidenan Turki pada 5 Agustus 2022 menunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) di Sochi. - Rusia bersedia melanjutkan kembali kesepakatan ekspor gandum Ukraina menyusul pembicaraan Vladimir Putin dengan Presiden Turki Erdogan.

TRIBUNNEWS.COM - Rusia menyatakan akan melanjutkan kesepakatan yang memungkinkan Ukraina mengekspor gandum melalui Laut Hitam, setelah sempat menarik diri.

Empat hari lalu, Rusia menangguhkan partisipasinya dalam perjanjian ekspor gandum menyusul serangan drone Ukraina terhadap kapal perangnya di pelabuhan Sevastopol.

Moskow bahkan mengatakan tidak dapat menjamin keselamatan kapal-kapal sipil bermuatan gandum yang melintasi Laut Hitam.

Namun pada Rabu ini, Kremlin mengumumkan akan bergabung kembali dalam perjanjian tersebut.

"Federasi Rusia menganggap bahwa jaminan yang diterima saat ini tampaknya cukup, dan melanjutkan implementasi perjanjian," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, Rabu (2/11/2022), lapor Reuters

Pengumuman ini terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan panggilan dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan pada Selasa (1/11/2022).

Baca juga: Para Pemimpin Tentara Bayaran Rusia Wagner Kini Miliki Pengaruh Politik Sama Seperti Menteri

Kedua menteri pertahanan juga melakukan pembicaraan tersendiri.

"Ini adalah perubahan haluan yang tidak terduga," kata Andrey Sizov, kepala konsultan pertanian Sovecon yang berfokus pada Rusia.

"Kami tidak mengubur kesepakatan ini, tetapi kami juga tidak mengharapkan Rusia kembali begitu cepat, karena tidak begitu jelas jaminan seperti apa yang bisa didapat Rusia dan seberapa cepat itu akan terjadi. Tapi, baiklah, kerja bagus Erdogan," katanya, memuji Presiden Turki.

Erdogan mengatakan pengiriman akan diprioritaskan ke negara-negara Afrika, termasuk Somalia, Djibouti dan Sudan.

Dalam pernyataannya, Kremlin mengaku akan mempertimbangkan melanjutkan perjanjian setelah dilakukan penyelidikan atas serangan drone terhadap Armada Laut Hitam pada Sabtu lalu.

Rusia menuduh Ukraina mendalangi serangan itu dengan dukungan Inggris.

Presiden Turki dan pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) Recep Tayyip Erdogan menyampaikan pidato selama pertemuan kelompok parlemen partainya di Majelis Nasional Besar Turki di Ankara pada 1 Juni 2022. - Rusia bersedia melanjutkan kembali kesepakatan ekspor gandum Ukraina menyusul pembicaraan Vladimir Putin dengan Presiden Turki Erdogan. (Adem ALTAN / AFP)

Namun Kyiv belum mengaku bertanggung jawab atas tuduhan tersebut dan membantah menggunakan koridor keamanan ekspor gandum untuk tujuan militer.

Inggris juga membantah terlibat dan menuduh Rusia mencoba mengalihkan perhatian dari kegagalan militernya di Ukraina.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini