News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Setelah Ditelepon Erdogan, Rusia Mau Lanjutkan Lagi Kesepakatan Ekspor Gandum Ukraina

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar selebaran ini diambil dan dirilis oleh Layanan Pers Kepresidenan Turki pada 5 Agustus 2022 menunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) di Sochi. - Rusia bersedia melanjutkan kembali kesepakatan ekspor gandum Ukraina menyusul pembicaraan Vladimir Putin dengan Presiden Turki Erdogan.

Rusia telah berulang kali menuduh Ukraina menggunakan koridor gandum untuk mempersiapkan serangan terhadap Rusia.

Tuduhan itu datang salah satunya karena insiden pemboman Jembatan Kerch bulan lalu, di mana bahan peledak yang digunakan dalam serangan itu diduga dikirim dari Odesa.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky sebelumnya mengatakan bahwa dunia harus menanggapi dengan tegas setiap upaya Rusia untuk mengganggu koridor ekspor Ukraina melintasi Laut Hitam.

Blokade Rusia memperburuk kekurangan pangan dan krisis biaya hidup di banyak negara, karena Ukraina adalah salah satu pemasok biji-bijian dan minyak sayur terbesar di dunia.

Pengambilan video ini diambil dan dirilis pada 8 Oktober 2022 oleh Komite Investigasi Rusia menunjukkan komite penyelidik bekerja di jembatan Kerch - yang menghubungkan Krimea ke Rusia - yang rusak berat setelah ledakan truk. - Rusia bersedia melanjutkan kembali kesepakatan ekspor gandum Ukraina menyusul pembicaraan Vladimir Putin dengan Presiden Turki Erdogan.  (Photo by RUSSIAN INVESTIGATIVE COMMITEE / AFP) (AFP/-)

Baca juga: Pakistan Sepakat Impor 300.000 Ton Gandum Rusia

Baca juga: Ukraina Minta Undangan KTT G20 untuk Putin Dicabut: Tangannya Berlumuran Darah

Dalam pidato video pada Selasa malam, Zelensky mengatakan kapal masih bergerak keluar dari pelabuhan Ukraina dengan kargo berkat kerja Turki dan PBB.

"Tetapi pertahanan yang andal dan jangka panjang diperlukan untuk koridor biji-bijian," kata Zelenskiy.

"Rusia jelas harus disadarkan bahwa mereka akan menerima tanggapan keras dari dunia terhadap setiap langkah yang mengganggu ekspor makanan kita," tambahnya.

"Yang dipermasalahkan di sini jelas adalah kehidupan puluhan juta orang."

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini