News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Twitter Minta Puluhan Karyawan yang Dipecat untuk Kembali Bekerja

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Elon Musk, miliader AS yang baru membeli Twitter, Kamis (27/10/2022). - Twitter Inc dilaporkan meminta beberapa karyawan yang sudah dipecat untuk kembali bekerja setelah Elon Musk lakukan PHK massal.

TRIBUNNEWS.COM - Setelah memecat setengah dari total karyawannya pada Jumat, Twitter Inc dilaporkan menghubungi puluhan stafnya untuk bekerja kembali.

Sejak diakuisisi Elon Musk dengan kesepakatan senilai $44 miliar, Twitter Inc melakukan berbagai gebrakan salah satunya memecat ribuan karyawan.

Namun, menurut laporan Bloomberg News pada Minggu (6/11/2022), Twitter Inc meminta beberapa pekerja yang telah di-PHK untuk kembali.

Dilansir Reuters, sejumlah orang itu diminta kembali karena pemecatannya adalah kesalahan.

Para staf di-PHK oleh Musk sebelum manajemen menyadari pekerjaan dan pengalaman mereka diperlukan untuk membangun fitur yang diinginkan Elon Musk, kata laporan itu mengutip sumber yang mengetahuinya.

Raksasa media sosial berlambang buru biru ini telah memberhentikan 50 persen karyawannya, termasuk dari tim inti, kata kepala keamanan dan integritas perusahaan, Yoel Roth, dalam cuitannya awal pekan ini.

Baca juga: Twitter Kehilangan 1 Juta Pengguna hingga Alami Penurunan Pendapatan setelah Dibeli Elon Musk

Seorang staf media sosial mengatakan bahwa tim yang bertanggung jawab untuk komunikasi, kurasi konten, hak asasi manusia, dan etika pembelajaran mesin juga terimbas PHK.

Senasib dengan beberapa orang dari tim produk dan teknik.

Pada Sabtu (5/11/2022), Twitter mulai memberlakukan setoran $8 (sekira Rp125 ribu) untuk akun yang bercentang biru.

Biaya untuk Centang Biru

Twitter akan menunggu untuk memperkenalkan perubahan pada proses verifikasi dan layanan berlangganan Twitter Blue hingga pemilihan paruh waktu AS selesai, menurut laporan dari The New York Times.

Perusahaan media sosial ini telah melakukan pembaruan ke platformnya untuk beberapa pengguna pada hari Sabtu (6/11/2022) sebagai persiapan untuk peluncuran.

Perubahan yang diuraikan di App Store mengonfirmasi bahwa pengguna dapat membeli Twitter Blue dan menerima tanda centang biru seharga $7,99 per bulan. 

Fitur yang diusulkan oleh Elon Musk, disebut sebagai cara untuk memerangi spam di platform media sosial tersebut.

Tanda centang biru telah lama digunakan untuk mengkonfirmasi keaslian pejabat pemerintah, tokoh terkemuka, dan jurnalis.

Ditinggal Pengiklan

Sebelumnya, Elon Musk mengakui perusahaan media sosial yang baru diakuisinya ini mengalami penurunan pendapatan besar-besaran.

Kerugian itu, kata Elon Musk, diakibatkan banyaknya pengiklan yang hengkang dari Twitter.

Dalam cuitannya pada Jumat (4/11/2022), Elon Musk menyalahkan kelompok aktivis yang menekan para pengiklan, lapor CNBC.  

Padahal menurutnya Twitter tidak mengubah strategi moderasi kontennya bahkan perusahaan telah melakukan "semua yang kami bisa untuk menenangkan para aktivis."

Musk tidak merinci besaran kerugian yang diderita media sosial berlambang burung biru ini.

Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah perusahaan memutuskan menghentikan sementara iklannya di Twitter dan menunggu perubahan platform tersebut di bawah kepemimpinan Elon Musk.

Audi, General Motors, General Mills, dan Pfizer termasuk di antara pihak yang menghentikan iklan.

Elon Musk, pemilik baru Twitter. - Twitter dilaporkan meminta beberapa karyawan yang sudah dipecat untuk kembali bekerja setelah Elon Musk lakukan PHK massal. (CNET)

Baca juga: Elon Musk Perbarui Tagihan Twitter Pengguna Akun Centang Biru jadi 8 Dolar AS

Diketahui, iklan menyumbang 90 persen dari pendapatan Twitter.

United Airlines menangguhkan iklannya di Twitter awal pekan ini, kata juru bicara maskapai itu pada hari Jumat.

Beberapa organisasi pada Selasa pekan lalu menandatangani surat terbuka kepada pengiklan ternama Twitter agar menangguhkan iklannya jika Musk gagal menegakkan standar keselamatan perusahaan dan pedoman komunitas.

Terlepas dari klaim Musk tentang penurunan pendapatan baru-baru ini, pengeluaran iklan Twitter memang telah menurun sebelum pengambilalihan perusahaan selesai, menurut analisis MediaRadar.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini