"Nama wanita itu tidak diketahui."
"Semua rekaman dan data tentang wanita itu sedang dianalisis," katanya.
Baca juga: Tersangka Bom di Istanbul Ditangkap, Diduga Tinggalkan Bom hingga Turki Klaim PKK Bertanggung Jawab
Video yang diposting online saat ledakan menunjukkan orang-orang yang ketakutan berlarian dan berusaha mencari perlindungan di toko-toko terdekat.
Pembeli yang sebelumnya berjalan-jalan di bawah sinar matahari sore saling mencengkeram ketakutan sebelum berbalik untuk melarikan diri, dikutip dari The Guardian.
Ombudsman media Turki, RTÜK, memberlakukan larangan sementara atas pelaporan ledakan, untuk mencegah pengguna media sosial menayangkan suasana saat ledakan maupun setelahnya.
RTÜK membatasi akses ke platform media sosial agar tidak ada postingan yang menimbulkan ketakutan, kepanikan, dan kekacauan di masyarakat.
Presiden Turki Erdogan mengatakan, pemerintah saat ini sedang mendalami kasus ini.
"Orang-orang kami dapat yakin bahwa pelaku di balik serangan itu akan dihukum sebagaimana mestinya," katanya pada konferensi pers, Senin (14/11/2022), dikutip dari Al Jazeera.
“Adalah salah untuk mengatakan ini tidak diragukan lagi adalah serangan teroris, tetapi perkembangan awal dan intelijen awal dari gubernur saya adalah baunya seperti terorisme,” kata Erdogan.
Baca juga: Kementerin Luar Negeri RI: Tidak Ada WNI Jadi Korban Bom di Taksim, Turki
Korban ledakan bom di Turki masih dirawat di Rumah Sakit
Total korban meninggal akibat ledakan bom ini adalah enam orang.
Selain itu, ada 81 korban selamat dengan luka-luka ringan hingga parah.
Mendagri Turki mengatakan 50 korban ledakan bom yang terluka suka diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Saat ini, masih ada 31 korban yang masih dirawat di rumah sakit.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)