Dilansir CNN, aparat kepolisian Turki dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa tersangka memasuki negara itu melalui kota Afrin di Suriah utara tanpa dokumen untuk melakukan serangan di Istanbul.
“Dalam interogasinya, orang tersebut menyatakan bahwa dia dilatih sebagai petugas intelijen khusus oleh organisasi teroris PKK/PYD/YPG dan bahwa dia memasuki negara kami secara ilegal melalui Afrin untuk serangan ini," terang pihak berwenang.
Seperti diberitakan sebelumnya, serangan bom pada Minggu menewaskan sedikitnya enam orang dan 81 lainnya terluka.
Petugas memindai 1.200 CCTV untuk menentukan rute tersangka pengeboman, yang diduga telah memasang bom di tempat kejadian sebelum pergi menggunakan taksi, menurut pernyataan tersebut.
"Sekitar 46 orang ditahan," tambah pernyataan polisi.
(Tribunnews.com)