Dengan garasi yang muat untuk parkir enam mobil, rumah mewah tersebut juga memiliki ruangan di lantai bawah yang cocok untuk keluarga besar berkumpul.
Harga rumah di Selandia Baru naik sekitar 40 persen selama pandemi Covid-19 sebelum memuncak November lalu pada tingkat yang berulang kali digambarkan oleh bank sentral sebagai tidak berkelanjutan.
Namun, karena bank sentral secara agresif menaikkan suku bunga, dan suku bunga hipotek mengikuti, harga turun tajam.
Banyak ekonom memperkirakan bahwa dengan perkiraan suku bunga tunai yang akan naik lebih tinggi, harga rumah masih akan turun lebih jauh.
Taktik seperti bonus Tesla menjadi semakin populer bagi penjual yang berharap dapat menjual properti dengan cepat.
Ini juga menjadi siasat bagi agen real estat yang mencoba mempermanis kesepakatan tanpa menurunkan harga rumah di area tersebut.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)