Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani dari Vatikan
TRIBUNNEWS.COM, VATIKAN - Takhta Suci Vatikan buka suara soal perang hingga kondisi dunia setelah diguncang pandemi Covid-19.
Sekertaris Negara Vatikan Kardinal Pietro Parolin mengungkapkan jika melihat peta dunia, sebenarnya bukan hanya Rusia dan Ukraina saja yang dilanda perang.
Di beberapa tempat di dunia juga menurut Kardinal Pietro Parolin mengalami kondisi atau situasi yang buruk.
"Setelah pandemi Covid-19 memang dunia jadi berbeda. Jawaban Gereja Katolik terhadap kondisi ini, lanjutnya, adalah human fraternity. Itu solusi yang paling tepat untuk kondisi saat ini"
“Karena itu kami berterima kasih jika jurnalis Katolik Indonesia (PWKI) memperjuangkan human fraternity,” ucap Kardinal Pietro Parolin di kantornya di Vatikan, Selasa (15/11/2022) saat menerima delegasi Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI).
Kardinal Pietro Parolin merasa prihatin, wartawan yang seharusnya mendukung perdamaian akhir-akhir ini justru sebaliknya membuat kekacauan dengan berita-berita negatif.
"Mereka menerbitkan berita bohong, hoaks, yang justru menimbulkan konflik dan menjauhkan dari perdamaian"
“Maka tepat sekali jika PWKI memilih tema Human Fraternity sebagai basis perjuangan karena itu memang hal yang seharusnya diperjuangkan oleh wartawan,” ucap Kardinal Pietro Parolin.
Baca juga: Berperang Hampir Satu Tahun, Vatikan Terus Perjuangkan Perdamaian Rusia-Ukraina
Oleh karena itu, Vatikan mendukung Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) yang berkampanye untuk terwujudnya perdamaian dunia.
Untuk diketahui sebanyak 18 orang delegasi PWKI mengadakan kunjungan resmi ke Vatikan yang dipimpin oleh Mayong Suryolaksono sebagai Ketua Delegasi dan didampingi Penasihat PWKI AM Putut Prabantoro.
Kunjungan itu didasarkan pada amanat Pembukaan UUD 1945 tentang perdamaian dunia dan Dokumen Abu Dhabi yang ditandatangani pada Februari 2019.
Kepada Delegasi PWKI ke Vatikan, Kardinal Parolin berpesan sama seperti halnya disampaikan Paus Fransiskus agar tidak membuat tembok penghalang atau pembatas, tetapi membangun jembatan persaudaraan agar perdamaian tercapai.
Salah satunya bekerja sama dengan pihak lain.