Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebutnya sebagai tragedi nasional dan mengatakan akan ada hari berkabung.
“Presiden memberikan instruksi untuk segera memberikan segala bentuk bantuan medis dan lainnya,” kata al-Sheikh di Twitter.
Membuka blokade Gaza untuk menolong korban kebakaran
Israel, yang bersama dengan Mesir mempertahankan blokade di Gaza, mengatakan akan mengizinkan mereka yang membutuhkan perawatan medis.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Hussein al-Sheikh mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Otoritas Palestina mendesak Israel untuk membuka penyeberangan Erez dengan Gaza untuk mengangkut kasus-kasus serius guna menangani mereka di luar wilayah yang terkepung.
Baca juga: Kemlu Kecam Dubes Vasyl Hamianin yang Bandingkan Sikap Indonesia Atas Serangan Gaza dan Ukraina
Seorang juru bicara COGAT, unit Kementerian Pertahanan Israel yang mengelola penyeberangan Erez, mengatakan kepada AFP bahwa Israel "akan memberikan bantuan ... sesuai kebutuhan" melalui titik transit.
Jabalia adalah salah satu dari delapan kamp pengungsi di Gaza.
Fasilitas ini merupakan rumah bagi 2,3 juta orang dan salah satu daerah terpadat di dunia.
Daerah kantong itu berada di bawah blokade udara, laut, dan darat yang diberlakukan oleh Israel sejak 2007.
Reaksi UNRWA
UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina, mencuit bahwa "sangat sedih atas kematian tragis 21 orang" dalam kebakaran itu dan menyatakan "duka cita terdalam untuk keluarga dan masyarakat".
Utusan Perdamaian PBB untuk Timur Tengah, Tor Wennesland juga menyatakan "belasungkawa yang tulus" kepada keluarga korban tewas dalam insiden tersebut, dalam sebuah unggahan di Twitter.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)