TRIBUNNEWS.COM - Anggota Parlemen Ukraina, Oleksiy Goncharenko membagikan sebuah video detik-detik Kota Dnipro dihantam rudal Rusia.
Video tersebut dibagikan Oleksiy Goncharenko melalui akun Twitter-nya, @GoncharenkoUa.
Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan sebuah mobil yang tengah melaju di jalanan Kota Dnipro, Ukraina.
Tak lama setelahnya, rekaman dari dashboard mobil tersebut memperlihatkan sebuah rudal meledak di depannya.
"Seperti inilah hampir setiap pagi orang Ukraina, mulai dari 24 Februari," tulis Goncharenko.
Lebih lanjut, Goncharenko mengatakan, setiap pagi rakyat Ukraina harus was-was karena mereka tidak tahu kapan rudal Rusia akan menghantam kota mereka.
Baca juga: Kesepakatan Ekspor Biji-bijian Ukraina Diperpanjang hingga Empat Bulan, Erdogan Gembira
"Kami pergi bekerja dan kami tidak tahu apakah kami akan kembali dari sana atau apakah roket akan menghantam jalan yang kami tuju," kata dia.
Dikutip dari Sky News, Militer Ukraina mengatakan infrastruktur energi negara itu diserang terus-menerus oleh rudal Rusia kemarin.
Mereka juga mengatakan pasukan Ukraina telah menjatuhkan dua rudal jelajah, lima rudal yang diluncurkan dari udara dan lima drone Shahed-136 buatan Iran.
Serangan itu terjadi ketika badan PBB mengatakan krisis kemanusiaan yang serius membayangi, dengan jutaan orang menghadapi "pemadaman listrik terus-menerus".
Padahal saat ini musim dingin yang biasanya panjang dan dingin di Ukraina sudah dimulai.
Baca juga: Presiden Zelenskyy Klaim Ukraina Kini Bebas Korupsi, Semua Pejabat Korup Sudah Diusir
10 Juta Warga Ukraina Terdampak Pemadaman Listrik
Lebih dari 10 juta warga Ukraina harus menghadapi pemadaman listrik setiap hari.
Hal tersebut dikarenakan puluhan serangan udara Rusia menyasar infrastruktur energi di Ukraina.
Rentetan serangan udara Rusia berulang kali mengganggu pasokan listrik dan air di seluruh wilayah Ukraina.
Akan tetapi, Rusia menyalahkan Ukraina atas penderitaan warga sipil setelah melakukan penolakan untuk merundingkan diakhirinya perang.
Baca juga: Ada Bukti Rudal Hantam Polandia Milik Ukraina, Namun Diduga Nyasar untuk Pertahanan Diri
Pada hari Kamis, penduduk Kota Kherson yang baru saja direbut kembali oleh Ukraina, bergegas menimbun makanan, selimut, dan pakaian musim dingin.
Dikutip dari Al Jazeera, beberapa kota di Ukraina diserang saat salju pertama di negara tersebut muncul.
"Saat ini, lebih dari 10 juta orang Ukraina tanpa listrik," kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Perusahaan energi Ukraina, Ukrenergo mengatakan, "suhu dingin" telah membawa peningkatan permintaan di daerah-daerah di mana listrik baru-baru ini dihidupkan kembali.
Penasihat energi pemerintah, Oleksandr Kharchenko mengatakan kepada media bahwa 50 persen warga Ukraina mengalami gangguan kelistrikan.
Baca juga: Ukraina Sibuk Salahkan Rusia, AS Tegur dan Minta Hati-hati Soal Insiden Rudal
"Situs sipil adalah target utama."
"Rusia mengobarkan perang terhadap listrik dan panas untuk rakyat dengan meledakkan pembangkit listrik dan fasilitas energi lainnya," ujar Zelensky.
Di wilayah Odesa selatan, serangan Rusia menghantam infrastruktur dan gubernur memperingatkan penduduk tentang ancaman serangan rudal "besar-besaran".
Warga di wilayah Odesa diminta untuk segera mencari perlindungan sebelum rudal Rusia mulai menghantam kota tersebut.
Sementara itu, Gubernur Kharkiv, Oleg Synegubov mengumumkan Rusia telah menghantam "infrastruktur penting" di wilayahnya.
(Tribunnews.com/Whiesa)