Kejahatan Perang
"Pembunuhan biadab terhadap tawanan perang Rusia" hanyalah yang terbaru dari serangkaian kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Ukraina, kata Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Jumat.
Pernyataan itu muncul setelah video muncul secara online yang konon menunjukkan prajurit Rusia yang dieksekusi setelah mereka menyerah.
“Ini adalah praktik luas Angkatan Bersenjata Ukraina yang secara aktif didukung oleh rezim Kiev dan langsung diabaikan oleh para pendukung Baratnya,” kementerian tersebut menekankan. Itu juga mengecam tindakan tentara Ukraina sebagai "pembunuhan yang disengaja dan metodis."
Baca juga: Invasi Rusia-Ukraina Belum Reda, Blaise Matuidi Harap Piala Dunia 2022 Bisa Jadi Momen Pemersatu
"Tidak seorang pun akan dapat menggambarkannya sebagai 'pengecualian tragis' di tengah dugaan kepatuhan total rezim Kiev terhadap norma-norma yang mengatur hak tawanan perang," bunyi pernyataan itu.
Rekaman itu diduga menunjukkan sekelompok tentara berseragam Rusia menyerah kepada pasukan berseragam dengan lambang Ukraina. Itu juga menggambarkan prajurit yang ditangkap tergeletak di tanah, mungkin sudah mati.
Video tersebut menunjukkan "sifat biadab" rezim Presiden Vladimir Zelensky, serta para pendukungnya, tegas Kementerian Pertahanan Rusia.
Ini bukan insiden profil tinggi pertama yang diduga melibatkan pasukan Rusia dan Ukraina yang menarik perhatian media. Pada bulan Maret, video lain muncul di media sosial yang konon menunjukkan pasukan Ukraina menembaki kaki tentara Rusia yang tergeletak di tanah dari jarak dekat.
Belakangan di bulan yang sama, rekaman diduga menunjukkan pembunuhan seorang tentara Rusia yang terluka tergeletak di jalan di suatu tempat di Ukraina.
Mayat tentara lain yang mengenakan seragam Rusia dan tergeletak di genangan darah juga terlihat dalam video tersebut. Beberapa dari mereka memiliki tangan yang diikat ke belakang dan tidak ada senjata yang terlihat pada salah satu dari mereka.