News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Korea

Geram Negaranya Diancam, Kim Yo-jong, Adik Kim Jong-un Mencaci Presiden Korsel

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) menandatangani buku tamu di sebelah saudara perempuannya Kim Yo Jong (kanan) selama KTT Antar-Korea dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di gedung Peace House di sisi selatan desa Panmunjom pada tanggal 27 April 2018

TRIBUNNEWS.COM, PYONGYANG – Kim Yo-jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mencacimaki Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, menyebutnya idiot.

Media Rusia, Sputniknews, Jumat (25/11/2022) menulis, Kim Yo-jong berkali-kali mengeluarkan pernyataan provokatif terhadap politisi asing. Kosakatanya penuh warna dan ia blak-blakan.

Kim Yo-jong mengutuk latihan gabungan militer Korsel-AS-Jepang, serta sikap membebek Korsel terhadap kemauan Amerika.

Tak sekadar berkata-kata atau retorika, Kim Yo-jong pernah membuat banyak pihak terbelalak matanya.

Baca juga: Kim Yo-jong Muncul Lagi, Adik Pemimpin Korut Kim Jong-un Itu Kecam Keras Menlu Korsel

Baca juga: Konflik di Korea: Gerakan Politik Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong Lebih Kuat, Ini Kiprahnya

Dua tahun lalu, tepatnya 18 Juni 2020, Kim Yo-jong memerintahkan penghancuran bangunan kantor penghubung Korut-Korsel di kawasan industri Kaesong.

Kawasan ini berada di wilayah Korut, dekat perbatasan Korsel-Korut di Kaesong. Kota Korsel terdekat dari wilayah ini adalah Paju.

Korea Utara meledakkan bangunan tersebut yang dianggap tidak ada manfaatnya sejak Korut-Korsel meneken kesepakatan damai dua tahun sebelumnya.

Bangunan telah dikosongkan sejak awal pandemi Covid-19. Sebelum pukul 15.00 waktu lokal pada 18 Juni 2020, ledakan besar terlihat menghancurkan bangunan itu.

Ledakan bisa terlihat dari Kota Paju, Korsel. Letak bangunan yang didirikan sejak 2018 itu tepat di utara Zona Demiliterisasi.

Pyongyang telah memutuskan semua saluran komunikasi dengan Korsel sepekan sebelum peledakan.

Bersamaan itu, Kim Yo-jong mengirim ancaman akan menghancurkan secara total kantor penghubung itu, yang dia gambarkan tidak berguna.

Yo-jong memperingatkan Korsel telah membiarkan orang-orang menyebarkan selebaran provokatif ke wilayah Korut.

Seoul sering mengizinkan selebaran anti-Korut sebagai bentuk kebebasan berbicara di negara demokratis.

Kepulan asap dari ledakan kantor penghubung antar-Korea di Kaesong (kiri) dan Kim Yo Jong (kanan) - Adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, mengancam Korea Selatan. Pada Selasa (16/6/2020), Korea Utara meledakkan kantor penghubung antar-Korea di Kaesong. (Yonhap via Korea Herald / AFP)

Pemerintahan Presiden Moon Jae-in pada waktu itu telah menerapkan kebijakan ketat, memblokir selebaran dan membatalkan izin usaha kelompok pembelot.

Ketegangan baru-baru ini dalam hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan menimbulkan ledakan verbal penuh warna dari Kim Yo-jong.

Secara politik, Kim Yo-jong menduduki jabatan Wakil Direktur Departemen Komite Sentral Partai Buruh Korea. Posisi yang strategis dan berpengaruh, terlebih dia adik Kim Jong-un.

Sementara kata-kata yang digunakan Kim Yo-jong tampak kasar bagi pengamat luar, kata-kata itu tidak akan mengejutkan siapa pun yang akrab dengan rekam jejaknya.

Berikut adalah beberapa pernyataan paling berkesan yang disampaikan oleh saudara perempuan Kim Jong-un dalam kapasitasnya sebagai corong de facto Korea Utara.

Ledakan terbaru Kim Yo-jong datang bulan ini sebagai tanggapan terhadap Korea Selatan yang secara terbuka mempertimbangkan sanksi terhadap Korea Utara.

Ia mencap kepemimpinan Korea Selatan sebagai idiot dan bodoh tak tahu malu.

“Setiap kali saya melihat antek-antek Korea Selatan berperilaku, saya tercengang,” kata Yo-jong di pernyataannya yang dikutip kantor berita Korut, KCNA.

“Mereka tidak lebih dari seekor anjing liar yang menggerogoti tulang yang diberikan oleh Amerika Serikat,” imbuhnya.

Awal tahun ini, pada April 2022, Kim Yo-jong mengecam Menteri Pertahanan Korea Selatan saat itu Suh Wook setelah dia menyebutkan kemungkinan serangan pendahuluan terhadap Korea Utara.

"Pria yang tidak masuk akal dan seperti sampah berani menyebutkan serangan pendahuluan di negara senjata nuklir," katanya.

“Korea Selatan mungkin menghadapi ancaman serius karena pernyataan sembrono yang dibuat oleh menteri pertahanannya,” lanjut Yo-jong.

Pada Mei 2021, Kim Yo-jong menggunakan retorika yang agak mirip saat menangani tindakan kelompok yang menerbangkan 500.000 selebaran dengan 500 buklet dan 5.000 uang kertas $1 melintasi perbatasan ke Korea Utara.

Korea Selatan sebenarnya telah melarang siapapun mengirim selebaran ke wilayah Korea Utara.

"Kami menganggap manuver yang dilakukan sampah manusia di selatan sebagai provokasi serius terhadap negara kami dan akan melihat tindakan yang sesuai dengan mereka," kata Kim Yo-jong.

Pada Maret 2021, Kim Yo-jong mengecam Presiden Korea Selatan saat itu Moon Jae-in setelah dia menyuarakan keprihatinannya tentang Pyongyang yang menguji rudal.

“Perilaku tidak logis dan berwajah kurang ajar dari Korea Selatan persis sama dengan logika seperti gangster AS yang menyalahkan hak DPRK untuk membela diri,” sembur Yo-jong.

Ia menambahkan Moon jae-in tidak bisa merasa menyesal karena dipuji sebagai burung beo yang dibesarkan oleh Amerika.

Pada Januari 2021, Kim Yo-jong mengejek Korea Selatan menyusul klaim militer Korea Selatan telah mendeteksi tanda-tanda parade militer larut malam di Korea Utara.

"Mereka adalah orang bodoh dan berada di daftar teratas dunia dalam perilaku buruk karena mereka hanya tertarik pada hal-hal yang memancing tawa dunia," tambahnya.

Pertengahan Agustus 2022, Kim Yo-jong menegaskan Pyongyang menolak tawaran Korsel mengenai denuklirisasi dengan imbalan bantuan ekonomi.

“Saya tidak tahu ide-ide kurang ajar apa yang akan mereka lakukan di masa depan, tetapi saya menjelaskan kami tidak akan pernah menghadapinya,” kata Yo-jong dikutip surat kabar Rodong Sinmun.

Pada 15 Agustus 2022, pada peringatan pembebasan Semenanjung Korea dari kekuasaan Jepang, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menawarkan bantuan ekonomi ke Pyongyang.

Syaratnya, Korut mau secara nyata memulai proses denuklirisasi. Rencana tersebut mengandaikan program pangan skala besar dari infrastruktur sampai perdagangan internasional.(Tribunnews.com/Sputniknews/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini