TRIBUNNEWS.COM - China meluncurkan pesawat luar angkasa Shenzhou-15 yang membawa tiga astronot ke Stasiun Luar Angkasa Tiangong.
Tiangong merupakan tempat para astronot akan menyelesaikan penyerahan awak pertama di negara itu di orbit.
Berdasarkan laporkan Xinhua, mengutip China Manned Space Administration (CMSA), ketiganya meluncur pada Selasa (29/11/2022) dengan roket Long March-2F pada pukul 23:08 (15:08 GMT) dari pusat peluncuran Jiuquan di gurun Gobi China barat laut.
Dilansir Al Jazeera, tim tersebut dibentuk untuk melakukan misi yang berlangsung enam bulan oleh veteran Fei Junlong dan dua astronot pertama kali Deng Qingming dan Zhang Lu, kata agensi itu pada konferensi pers pada Senin (28/11/2022).
Fei (57) kembali ke luar angkasa setelah 17 tahun.
Sebelumnya Fei pernah memimpin misi Shenzhou-6 pada tahun 2005.
Baca juga: Rusia Tangguhkan Kerjasama ISS dengan NASA dan ESA Setelah Kena Sanksi Barat
Timnya akan bergabung dengan tiga astronot lain di stasiun ruang angkasa Tiangong, yang tiba pada awal Juni 2022.
Stasiun Luar Angkasa Tiangong tampung 6 astronot
Tiangong memiliki ruang untuk menampung enam astronot sekaligus.
Serah terima akan memakan waktu sekitar seminggu.
Misi sebelumnya ke stasiun ruang angkasa telah memakan waktu sekitar 13 jam dari lepas landas hingga berlabuh.
Direktur Akademi Luar Angkasa Nasional Inggris Anu Ojha mengatakan bahwa para kru saat ini mengejar stasiun luar angkasa Tiangong.
“Mereka melakukan 'pertemuan cepat', dan ini artinya mereka harus mengejar stasiun luar angkasa, mereka harus berlabuh dengan stasiun luar angkasa,” kata Ojha kepada Al Jazeera.
Baca juga: Rusia Beri Acaman ke Amerika, Mulai Ogah Jemput Astronot AS di Luar Angkasa hingga Jatuhkan ISS
“Salah satu alasan China sangat bangga dan percaya diri akan hal ini… adalah karena ini merupakan tonggak sejarah,” katanya.