Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SHANGHAI – Pemerintah Kota Guangzhou dan Chongqing pada Rabu (30/11/2022) mengumumkan pelonggaran pembatasan Covid-19, sehari setelah para demonstran di Guangzhou selatan bentrok dengan polisi di tengah serangkaian protes terhadap pembatasan virus corona.
Dilansir dari Reuters, seorang pejabat kota Guangzhou mengumumkan pelonggaran pembatasan, meskipun jumlah kasus infeksi di wilayah itu terus mengalami peningkatan.
Beberapa pengunjuk rasa dan pakar keamanan asing percaya bahwa meninggalnya mantan Presiden Jiang Zemin pada Rabu (30/11/2022), mungkin menjadi titik awal pelonggaran pembatasan Covid-19 setelah aksi protes besar-besaran dalam beberapa hari terakhir.
Baca juga: Pabrik Manufaktur China Berkontraksi, Turun ke Posisi Terendah Imbas Pembatasan Covid
Selain pelonggaran pembatasan Covid-19 di Guangzhou dan Chongqing, pejabat di Zhengzhou juga mengumumkan dimulainya kembali bisnis secara "tertib", termasuk supermarket, pusat kebugaran dan restoran.
Sebelumnya, pejabat kesehatan nasional mengatakan bahwa China akan menanggapi kekhawatiran mendesak yang diajukan oleh publik dan aturan Covid-19 harus diterapkan lebih fleksibel, sesuai dengan kondisi suatu wilayah.
Seperti diketahui, penguncian ketat Covid-19 yang merupakan kebijakan khas Presiden Xi Jinping, telah memukul perekonomian negara itu, mengganggu rantai pasokan global dan mengguncang pasar keuangan.
Baca juga: Protes Covid China Meningkat, Pendemo dan Aparat Kembali Baku Hantam di Guangzhou
Data yang dirilis pada Rabu (30/11/2022), menunjukkan aktivitas manufaktur dan jasa China untuk bulan November membukukan pembacaan terendah sejak penguncian Shanghai selama dua bulan yang dimulai pada April.