TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengklaim serangan Moskow terhadap infrastruktur energi Ukraina merupakan tanggapan yang sah secara militer.
Pernyataan Lavrov disampaikan dalam konferensi pers yang disiarkan televisi selama lebih dari dua jam.
"Infrastruktur ini mendukung kemampuan tempur angkatan bersenjata Ukraina dan batalyon nasionalis," kata Lavrov pada Kamis (1/12/2022).
Lavrov mengklaim tindakan Moskow ditujukan untuk meminimalkan jumlah korban sipil.
Dilansir Al Jazeera, Lavrov juga menerangkan rentetan serangan rudal Rusia baru-baru ini dimaksudkan untuk melumpuhkan fasilitas energi yang memungkinkan pengiriman senjata mematikan ke Ukraina untuk membunuh (tentara) Rusia.
Jutaan orang Ukraina tanpa listrik, panas, dan air
Baca juga: Saat Menlu Rusia Sergey Lavrov Menyimak Pidato Volodymyr Zelenskyy di KTT G20 Bali
Gelombang serangan rudal Rusia terhadap infrastruktur energi Ukraina berlangsung sejak Oktober.
Agresi tersebut telah menyebabkan jutaan orang Ukraina terputus dari listrik, panas, dan air.
Lusinan warga sipil tewas dalam serangan secara nasional.
Tuduh AS dan sekutu NATO injak-injak hukum internasional
Lebih jauh, Lavrov juga mengecam Amerika Serikat (AS) dan sekutu NATO-nya.
Pejabat Rusia itu menuduh mereka menginjak-injak hukum internasional saat mencoba mengisolasi dan menghancurkan Rusia.
Baca juga: Sergei Lavrov Bantah Dibawa ke Rumah Sakit, Juru Bicara Kemlu Rusia Marahi Wartawan Barat
Dia mengklaim bahwa AS telah mencoba untuk mencegah negara lain, termasuk India, untuk mempertahankan hubungan dekat dengan Rusia, tetapi upaya tersebut gagal.
Tuduh AS dan NATO punya taktik perang serupa