News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Populer Internasional: Ukraina Kehilangan 13.000 Tentara | Boris Johnson Siap Maju Pemilu Parlemen

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rangkuman berita populer internasional, di antaranya jumlah kerugian Ukraina akibat perang mencapai 13.000 orang.

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal internasional dapat disimak di sini.

Ukraina dilaporkan telah kehilangan 10.000 hingga 13.000 tentaranya selama invasi.

Rusia terus menyerang kota-kota di Ukraina, infrastruktur energi juga menjadi sasaran.

Sementara itu, Mantan PM Inggris Boris Johnson menyatakan siap maju ke pemilu parlemen Inggris tahun 2024 mendatang.

Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terak‏hir.

1. 13.000 Tentara Ukraina Tewas Sejak Rusia Menginvasi, Pasukan Kyiv Pernah Tewas 200 Orang per Hari

Baca juga: Spanyol Curigai Bom Surat Terkait dengan Perang Rusia di Ukraina

Penasihat Presiden Mykhailo Podolyak yang mengutip laporan para kepala militer mengatakan 10.000 hingga 13.000 tentara Ukraina telah tewas dalam perjuangan sembilan bulan negara itu melawan invasi Rusia.

Podolyak mencatat pasukan yang terluka lebih tinggi dan jumlah korban sipil "signifikan".

Pada titik-titik tertentu dalam perang, Ukraina mengatakan bahwa antara 100 dan 200 pasukannya tewas setiap hari di medan perang, membuat perkiraan Podolyak tampak konservatif.

"Kami memiliki angka resmi dari staf umum, kami memiliki angka resmi dari komando tertinggi, dan jumlahnya antara 10.000 dan 12.500-13.000 tewas," kata Podolyak kepada Channel 24 pada Kamis (1/12/2022) malam.

Militer Ukraina belum mengkonfirmasi angka tersebut dan itu adalah contoh langka dari seorang pejabat Ukraina yang memberikan hitungan seperti itu.

Ukraina biasanya bungkam tentang jumlah militernya yang tewas dan terluka karena khawatir mengungkapkan total akan memberi Rusia keuntungan militer.

Adapun jumlah resmi pertama diumumkan pada Agustus ketika panglima militer Ukraina, Valeriy Zaluzhnyi, mengatakan 9.000 orang tewas.

Jumlah total yang terluka belum disebutkan.

Pada Rabu (30/11/2022), Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen memperkirakan 100.000 personel layanan Ukraina tewas atau terluka.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Rusia Klaim Serangan terhadap Infrastruktur Vital Ukraina Sah secara Militer

Sergei Lavrov (RT.com)

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengklaim serangan Moskow terhadap infrastruktur energi Ukraina merupakan tanggapan yang sah secara militer.

Pernyataan Lavrov disampaikan dalam konferensi pers yang disiarkan televisi selama lebih dari dua jam.

"Infrastruktur ini mendukung kemampuan tempur angkatan bersenjata Ukraina dan batalyon nasionalis," kata Lavrov pada Kamis (1/12/2022).

Lavrov mengklaim tindakan Moskow ditujukan untuk meminimalkan jumlah korban sipil.

Dilansir Al Jazeera, Lavrov juga menerangkan rentetan serangan rudal Rusia baru-baru ini dimaksudkan untuk melumpuhkan fasilitas energi yang memungkinkan pengiriman senjata mematikan ke Ukraina untuk membunuh (tentara) Rusia.

Jutaan orang Ukraina tanpa listrik, panas, dan air

Gelombang serangan rudal Rusia terhadap infrastruktur energi Ukraina berlangsung sejak Oktober.

Agresi tersebut telah menyebabkan jutaan orang Ukraina terputus dari listrik, panas, dan air.

Lusinan warga sipil tewas dalam serangan secara nasional.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Jepang, Korea Selatan, AS Beri Sanksi ke 3 Pejabat Korea Utara atas Uji Coba Rudal Balistik

Gambar menunjukkan uji tembak rudal balistik kapal selam tipe baru di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara pada 19 Oktober 2021. (AFP)

Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat sepakat memberikan sanksi pada tiga pejabat Korea Utara karena uji coba rudal Balistik.

Ketiganya diidentifikasi terlibat langsung dalam program senjata Pyongyang, Korea Utara.

Amerika Serikat (AS) mengatakan rudal balistik Korea utara menimbulkan risiko besar bagi kawasan dan seluruh dunia.

Pada Kamis (1/12/2022), Departemen Keuangan AS menyebut ketiga pejabat tersebut adalah Jon Il Ho, Yu Jin, dan Kim Su Gil.

Sanksi yang diberlakukan adalah pembekuan aset individu yang berbasis di AS.

Peran 3 Pejabat Korea Utara dalam Uji Coba Rudal

Dikatakan, dua pejabat Korea Utara (Jon Il Ho dan Yu Jin) yang terkena sanksi telah memainkan peran penting dalam pengembangan senjata pemusnah massal (WMD).

Masing-masing menjabat sebagai wakil direktur dan direktur Departemen Industri Munisi Korea Utara.

Sementara satu pejabat lainnya, Kim Su Gil, menjabat sebagai direktur Biro Politik Umum Tentara Rakyat Korea tahun 2018-2021 dan mengawasi implementasi keputusan terkait program WMD, seperti diberitakan oleh Al Jazeera.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson Siap Maju Pemilu Parlemen Inggris Tahun 2024

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson membuat pernyataan di depan 10 Downing Street di pusat kota London pada 7 Juli 2022. (Daniel LEAL / AFP)

Mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan mencalonkan diri lagi dalam pemilihan umum 2024 untuk daerah perwakilan Uxbridge dan South Ruislip.

Boris Johnson mengatakan kepada para pemimpin Partai Konservatif, dia akan mengikuti pemilihan untuk menjadi Anggota Parlemen sekali lagi.

Partai Konservatif telah memberi waktu kepada anggota parlemen hingga 5 Desember 2022 untuk mengonfirmasi apakah mereka ingin ikut serta dalam pemilihan berikutnya.

Sejauh ini, 11 anggota parlemen Partai Konservatif telah mengumumkan mereka tidak akan mencalonkan diri kembali.

Boris Johnson diperkirakan akan ikut serta dalam pemilihan anggota parlemen pada tahun 2024.

Sebelumnya, Boris Johnson telah mewakili Uxbridge dan South Ruislip sebagai anggota parlemen pada tahun 2015, dikutip dari WIO News.

Saat itu, ia menjabat sebagai Walikota London.

Boris Johnson terpilh menjadi Perdana Menteri Inggris pada pemilu tahun 2019, dengan perolehan suara 7.210.

Dua tahun kemudian, Boris Johnson dipecat dari kursi Perdana Menteri pada Juli 2022 karena beberapa skandal.

Boris Johnson digantikan oleh Liz Truss.

Ia sempat mencalonkan diri kembali sebagai Perdana Menteri pada Oktober 2022 untuk menggantikan Liz Truss, seperti diberitakan oleh BBC Internasional.

Dia disebut-sebut sebagai pesaing Rishi Sunak saat memperebutkan kursi Perdana Menteri, namun Boris Johnson memilih keluar dari persaingan dengan alasan pribadi.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini