TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat melalui Pentagon meluncurkan B-21 Raider, pesawat siluman strategis terbaru sejak 30 tahun pengembangan.
Pesawat siluman B-21 Raider dilengkapi dengan nuklir.
Pentagon meluncurkan B-21 Raider dalam rangka menghadapi perluasan militer China ketika memasuki layanan sekitar tahun 2027.
Hampir setiap aspek dari B-21 Raider dirahasiakan.
Pesawat strategis B-21 Raider ini secara singkat diperlihatkan kepada publik pada pembukaan di Pabrik Angkatan Udara 42 di Palmdale, California, Jumat (2/12/2022).
Baca juga: Angkatan Udara Amerika Rilis B-21 Raider, Pesawat Pengebom Nuklir Tercanggih di Dunia
“Ini bukan sekadar pesawat lain,” kata Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin, seperti diberitakan The Guardian.
“Lima puluh tahun kemajuan dalam teknologi low-observable telah masuk ke pesawat ini. Bahkan sistem pertahanan udara yang paling canggih pun akan kesulitan menemukan B-21 di langit.”
Pembom itu adalah bagian dari upaya Pentagon untuk memodernisasi ketiga kaki triad nuklirnya, yang mencakup rudal balistik nuklir yang diluncurkan silo dan hulu ledak yang diluncurkan kapal selam.
"Kami membutuhkan pembom baru untuk abad ke-21 yang akan memungkinkan kami menghadapi ancaman yang jauh lebih rumit, seperti ancaman yang kami khawatirkan suatu hari akan kami hadapi dari China, Rusia," kata Deborah Lee James, sekretaris Angkatan Udara saat itu, dikutip dari The Hill.
Kontrak Raider diumumkan pada tahun 2015.
“B-21 lebih dapat bertahan dan dapat menghadapi ancaman yang jauh lebih sulit ini.”
Baca juga: Pentagon Was-was, Persenjataan Nuklir China Bakal Melonjak Tiga Kali Lipat di 2035
Upacara dimulai dengan penerbangan tiga pembom yang masih beroperasi.
Ketiganya yaitu B-52 Stratofortress berusia 70 tahun, B-1 Lancer berusia 49 tahun, dan B-2 Spirit berusia 33 tahun.
B-21 buatan Northrop Grumman terlihat sangat mirip dengan B-2.