TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kunjungan ke Jembatan Kerch, penghubung Rusia dan Semenanjung Krimea, Senin (5/12/2022) sore.
Dalam sebuah video, Putin mengendarai mobil Mercedes melintasi Jembatan Kerch.
Saat mengemudi, Putin membahas perbaikan Jembatan Krimea dengan Marat Khusnullin, Wakil Perdana Menteri Rusia yang bertanggung jawab atas proyek tersebut.
Vladimir Putin juga berbincang dengan para pekerja yang terlibat dalam proyek perbaikan jembatan sepanjang 19 kilometer itu.
Itu adalah kunjungan pertama Putin ke semenanjung sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.
Baca juga: Rusia Tembakkan Rudal ke Ukraina, Balas Serangan Drone ke 2 Pangkalan Militer Rusia
Jembatan Kerch merupakan jalur utama untuk mengangkut pasokan Rusia ke Krimea.
Semenanjung Krimea saat ini berfungsi sebagai pangkalan militer Rusia di Ukraina, seperti diberitakan oleh PBS.
Setelah pemboman di Jembatan Kerch pada Oktober 2022, Ukraina mengancam akan meluncurkan serangan baru di jembatan tersebut.
Putin lalu menekankan perlunya membangun jalan raya di sepanjang pantai Laut Azov untuk menghubungkan Krimea dengan wilayah di Rusia selatan.
Baca juga: AS Tuduh Iran Terjun Langsung ke Lapangan untuk Bantu Rusia Lawan Ukraina, Latih Pasukan di Krimea
Dalam kunjungannya ke Jembatan Kerch, Marat Khusnullin memberi tahu Putin, mereka menggunakan logam untuk perbaikan bagian jembatan.
"Jadi logam itu dibawa untuk membangun struktur ini, dan dalam dua minggu semua 1.214 ton dirakit dan dibawa ke sini," katanya.
Dalam sebuah video yang dirilis oleh TV pemerintah Rusia, Putin bertanya pada Marat Khusnullin.
“Berapa banyak orang yang mengerjakan perbaikan?” tanyanya.
"Ada 500 orang, tiga derek apung, empat tongkang, dan 31 peralatan sepanjang waktu," jawab Marat Khusnullin, seperti diberitakan CNN Internasional.
Selama kunjungan tersebut, seorang pekerja mengatakan kepada Putin, sementara lalu lintas telah dijadwalkan untuk dilanjutkan pada 20 Desember 2022.
Putin mengatakan perbaikan Jembatan Kerch sangat penting dan perlu dipercepat agar dapat dibuka kembali.
Baca juga: Rusia Siaga setelah Krimea Jadi Sasaran Serangan Drone
Pemboman di Jembatan Kerch, Krimea
Sebelumnya, Jembatan Kerch menjadi sasaran serangan bom Ukraina ke pangkalan militer Rusia di Krimea pada 8 Oktober 2022.
Rusia menyalahkan militer Ukraina atas serangan itu.
Dinas keamanan Rusia (FSB) awalnya menangkap delapan orang yang dicurigai terlibat dalam serangan bom di Jembatan Kerch.
Termasuk lima orang Rusia dan tiga warga negara Ukraina dan Armenia, dikutip dari Euro News.
Militer Rusia menanggapi serangan bom ini dengan beberapa gelombang serangan rudal terhadap fasilitas energi Ukraina dan infrastruktur penting lainnya.
Serangan hujan rudal Rusia terjadi pada Senin (5/12/2022) malam.
Serangan balasan dari Rusia itu sekaligus merespon dua ledakan di pangkalan udara Rusia yang disebut dilakukan oleh Ukraina.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina