Walikota Odesa, Gennadiy Trukhanov, mengatakan sebuah rudal menghantam gardu induk yang memasok listrik ke stasiun pompa kota Belvaevska.
Selain Kyiv dan Odessa, ledakan juga terdengar di Cherkasy, Kharkiv, Dnipropetrovsk, Vinnytsia, Khmelnytskyi, Kherson dan Cherkasy.
Baca juga: Rusia Balas Pembatasan Harga Minyak oleh G7 dengan Serangan Rudal ke Ukraina
Serangan balasan dari Rusia
Serangan rudal Rusia itu merupakan bagian dari balasan serangan drone yang digunakan Ukraina untuk membom dua pangkalan udara militer di Rusia, yang berjarak ratusan mil dari perbatasan Ukraina.
Pangkalan militer tersebut adalah pangkalan Engels di wilayah Saratov di Sungai Volga dan pangkalan Dyagilevo di wilayah Ryazan di Rusia barat.
Pangkalan Engels di Saratov adalah pangkalan militer penting yang menampung pembom strategis berkemampuan nuklir Tu-95 dan Tu-160.
Sementara, pangkalan udara Dyagilevo menampung pesawat tanker untuk mengisi bahan bakar pesawat lain dalam penerbangan.
Namun, Pemerintah Ukraina belum mengklaim bertanggung jawab atas serangan drone, dikutip dari ABC News.
Baca juga: 6 Tewas dalam Ledakan Gas Rusia, Diduga Dipicu Bocornya Tangki Bensin
Kementerian Pertahanan Rusia tidak mengatakan dari mana drone itu berasal, namun blogger militer Rusia mengatakan mereka kemungkinan diluncurkan oleh pengintai Ukraina.
Serangan rudal Rusia itu juga disebut sebagai serangan balasan atas perusakan jembatan Krimea.
Presiden Ukraina, Volodimir Zelenskyy mengatakan Ukraina mengatakan indikasi awal menunjukkan Rusia menembakkan 38 rudal jelajah dari kapal induk di Laut Kaspia dan dari wilayah Rostov selatan.
Selain itu, 22 rudal jelajah Kalibr ditembakkan dari armada Laut Hitam Rusia, dan pembom jarak jauh, jet tempur, dan peluru kendali juga terlibat, dikutip dari AP News.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina