TRIBUNNEWS.COM - Presiden China Xi Jinping akan memulai kunjungan resmi tiga hari ke Arab Saudi pada hari Kamis (8/12/2022) atas undangan Raja Salman bin Abdulaziz.
Dilansir Asharq Al-Awsat, kunjungan tersebut bertujuan meningkatkan hubungan dan kemitraan strategis antara negara mereka.
Raja Salman dan Xi Jinping akan memimpin KTT Saudi-China, sementara Pangeran Mohammed bin Salman, Putra Mahkota dan Perdana Menteri akan ikut serta.
Agenda kunjungan
Lebih dari 30 pemimpin dan organisasi internasional akan hadir dalam KTT ini, mencerminkan pentingnya acara ini di tingkat regional dan internasional.
Lebih dari 40 perjanjian awal di sektor swasta dan publik akan ditandatangani di sela-sela KTT Saudi-China.
Baca juga: Analisis Pakar : KTT China-Saudi Babak Baru Perubahan Sikap Arab Saudi
Perjanjian tersebut bernilai lebih dari 110 miliar riyal (29,3 miliar dolar).
Sebuah dokumen tentang kemitraan strategis antara Kerajaan dan China akan ditandatangani.
Kesepakatan terkait Visi Arab Saudi 2030 dan inisiatif Sabuk dan Jalan China juga akan ditandatangani.
Para pejabat juga akan mengumumkan peluncuran penghargaan Pangeran Mohammed bin Salman untuk kerja sama budaya antara Arab Saudi dan China.
Hubungan 80 tahun
Hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan China terjalin sejak 80 tahun lalu dan mencakup berbagai aspek kerja sama.
Hubungan saat itu awalnya hanya sebatas hubungan dagang dan penyambutan jemaah haji China di Kerajaan untuk menunaikan ibadah haji dan umrah.
Hubungan kedua negara secara resmi dinormalisasi pada tahun 1990 ketika Riyadh dan Beijing setuju untuk menjalin hubungan diplomatik secara penuh dan bertukar duta besar.
Baca juga: Xi Jinping Bakal Saksikan Penandatanganan Kontrak Triliunan di Arab Saudi