TRIBUNNEWS.COM - Rusia memastikan tidak ada gencatan senjata menjelang Natal di Ukraina.
Pertempuran Rusia dan Ukraina masih berlangsung hingga musim dingin ini.
Keputusan Rusia ini didukung dengan pernyataan Juru Bicara Rusia Dmitry Peskov.
"Tidak, tidak ada tawaran seperti itu yang diterima dari siapa pun," katanya, Rabu (14/12/2022) saat ditanya tentang gencatan senjata.
"Topik ini tidak ada dalam agenda Rusia."
Baca juga: Kedutaan Rusia Peringatkan AS agar Tidak Kirim Sistem Rudal Patriot ke Kyiv
Zelenskyy mengatakan dalam proposal itu untuk meminta Rusia menarik pasukannya menjelang Natal sebagai langkah mengakhiri konflik.
Namun, Rusia menolaknya.
Sementara itu, Rusia masih melancarkan serangan ke Ukraina.
Rusia menjatuhkan drone ke Kyiv pada Rabu (14/12/2022).
"Tidak ada ketenangan di garis depan," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, dalam pidato video malam regulernya, Rabu (14/12/2022), seperti diberitakan The Guardian.
Zelensky mengatakan Rusia menyerang Ukraina setiap hari dan setiap meter.
Ia menggambarkan Rusia telah menghancurkan Ukraina dengan artileri hingga rata dengan tanah.
Zelensky sebelumnya telah meminta Rusia untuk menarik pasukannya pada minggu ini menjelang Natal.
Namun, Dmitry Peskov mengatakan tidak ada perdamaian dengan Rusia kecuali Ukraina mengakui empat wilayah Rusia yang diambil dari Ukraina.
"Mengingat apa yang kita lihat di udara dan di darat di Ukraina, sulit untuk menyimpulkan bahwa perang ini akan berakhir pada akhir tahun," kata Juru Bicara Keamanan Nasional AS, John Kirby saat menanggapi Rusia, Rabu (14/12/2022), seperti diberitakan Times of India.
Baca juga: Efek Sanksi Barat, Pendapatan Minyak Rusia Susut ke Level Terendah
Minta Ukraina akui 4 wilayah baru Rusia
Sebelumnya, Rusia menolak proposal damai dengan Ukraina, Selasa (13/12/2022).
Rusia mensyaratkan Ukraina untuk mengakui empat wilayah baru Rusia yang ia ambil dari Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengklaim wilayah Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson dari Ukraina pada 30 September 2022.
Namun, sebagian besar negara di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk tindakan tersebut sebagai tindakan ilegal.
Pada November 2022, Rusia menarik pasukannya dari Kherson dan Ukraina berhasil merebut kembali Kota Kherson.
Baca juga: Drone Rusia Rusak 5 Bangunan di Kyiv: Ukraina Bukan Bangun Pagi karena Jam Alarm, tapi Ledakan
Juru Bicara Rusia Dmitry Peskov juga mengatakan tidak mungkin ada pembicaraan damai jika NATO dan negara-negara Barat memberikan bantuan senjata pada Ukraina.
Dmitry Peskov menanggapi permintaan Zelensky pada Barat untuk mengirim peralatan militer dan keuangan.
Zelensky juga mengusulkan solusi perdamaian yang akan dimulai dengan penarikan pasukan Rusia dari Ukraina.
"Ini adalah tiga langkah menuju kelanjutan permusuhan," kata Dmitry Peskov, Selasa (13/12/2022).
"Pihak Ukraina perlu mempertimbangkan realitas yang berkembang selama ini," tambahnya ketika ditanya tentang usulan penarikan pasukan Rusia, seperti diberitakan Daily Mail.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina