Turki memandang milisi Unit Perlindungan Rakyat (YPG) sebagai perpanjangan dari PKK, sebuah faksi Kurdi bersenjata yang telah berperang dengan Turki selama beberapa dekade.
Erdogan mengatakan Turki akan terus menargetkan YPG dalam zona 30 km selatan perbatasannya, seperti diberitakan Middle East Eye.
Terkait hubungan trilateral ini, Erdogan mengingatkan kembali pada memorandum 2 Agustus tahun 2019 di Sochi, termasuk pembuatan koridor zona aman sepanjang 30 km.
Turki telah membahas masalah Suriah dengan Rusia sejak lama.
Baca juga: Erdogan Perintahkan Produksi Massal Pesawat Tempur Nirawak Bayraktar Kizilelma
Turki larang AS ikut campur
Erdogan menggarisbawahi Turki tidak akan meminta izin dari negara mana pun, termasuk AS, untuk berbicara dengan pemimpin rezim Suriah Presiden Bashar Assad.
Ia menambahkan faktor penentu dalam langkah-langkah yang akan diambil mengenai Suriah adalah kepentingan nasional Turki.
Erdogan menekankan kesabaran Turki yang menipis pada Barat, setelah AS memberikan dukungan pada organisasi teroris SDF di Suriah Utara.
Presiden Turki itu menegaskan bahwa negaranya akan mengambil tindakan sendiri jika negara-negara seperti AS terus menyediakan bantuan militer.
Termasuk, ribuan truk senjata, amunisi, peralatan, dan perlengkapan kepada teroris SDF dan militan Kurdi lainnya di Suriah.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Konflik Turki