News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Suriah

Suriah Minta Militer AS Pergi karena Rugikan Rakyat Suriah hingga 19,8 Miliar Dolar

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rudal Stinger juga digunakan tentara Amerika Serikat. - Pemerintah Suriah minta Militer AS pergi dari Suriah.

Sanksi ini berkaitan dengan perang saudara yang terjadi di Suriah.

"Sanksi ini memiliki konsekuensi bencana bagi kehidupan sehari-hari warga Suriah dan tidak memungkinkan mereka menerima layanan, bahan bakar, kebutuhan rumah tangga yang diperlukan. gas, listrik, terutama di musim dingin," lanjutnya.

Baca juga: Presiden Turki Erdogan Peringatkan Yunani Rudal Balistiknya Dapat Mencapai Athena

Sebuah gambar menunjukkan pemandangan tank setengah terkubur di alun-alun "Free Woman" di kota Kurdi, Suriah, juga dikenal sebagai Ayn al-Arab, di utara gubernur Aleppo pada 20 November 2022. Turki mengumumkan telah melakukan serangan udara terhadap pangkalan militan Kurdi yang dilarang di seluruh Suriah utara dan Irak, yang disebut digunakan untuk melancarkan serangan "teroris" di tanah Turki. (Delil SOULEIMAN/AFP)

Perang saudara di Suriah dan campur tangan AS

Sejak pemberontakan dimulai pada Maret 2011 di Suriah, pemerintah AS dan Dewan Uni Eropa telah secara intensif menerapkan sanksi.

Sanksi itu berupa perampasan sumber daya yang dapat digunakan rezim untuk melakukan kekerasan terhadap warga sipil.

Selain itu, sanksi yang diterapkan AS diharapkan dapat menekan rezim Suriah agar mengambil jalur demokrasi sesuai permintaan rakyat Suriah.

Kemudian sanksi ini meluas ke pejabat Suriah, termasuk Presiden Suriah Bashir al-Assad.

Sementara sanksi dari Dewan Uni Eropa berupa pembatasan impor minyak, pembatasan investasi, dan pembekuan aset hingga 1 Juni 2023, dikutip dari laman Dewan Uni Eropa.

Pada tahun 2014, AS mulai menempatkan pasukannya di Suriah untuk menumpas ISIS, seperti dirangkum oleh Al Jazeera.

AS bekerja sama dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didominasi milisi Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), untuk membasmi ISIS.

Pada tahun 2017, militer AS menembakkan rudal jelajah ke pangkalan udara Shayrat Suriah dan menewaskan 88 orang di Provinsi Idlib.

Dua tahun kemudian, AS membatalkan penarikan militer karena serangan ISIS telah menewaskan empat tentara AS.

Hingga kini, militer AS masih berada di Suriah.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Konflik Suriah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini