TRIBUNNEWS.COM - Tanah longsor menyapu perkemahan di Selangor, Malaysia pada Jumat (16/12/2022) sekitar jam 3 pagi.
Setidaknya 13 orang meninggal dunia dan 7 lainnya luka-luka dalam peristiwa itu, CNA melaporkan.
Dilansir The Straits Times, sekitar 60 orang telah diselamatkan per pukul 10.40 waktu setempat.
Tim penyelamat masih mencari sekitar 20 orang lainnya yang terjebak tanah lumpur tebal.
Longsor terjadi di sisi jalan dekat pertanian organik yang memiliki fasilitas berkemah, kata departemen pemadam kebakaran dan penyelamatan dalam sebuah pernyataan.
Tanah longsor jatuh dari ketinggian sekitar 30 meter di atas tempat perkemahan.
Longsor menutupi area seluas sekitar satu acre (0,4 hektar), menurut direktur negara departemen pemadam kebakaran dan penyelamatan.
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim mengatakan dia terkejut dengan berita tanah longsor.
Anwar telah menginstruksikan departemen pemerintah untuk melakukan misi pencarian dan penyelamatan secara tertib dan sistematis.
Ia menambahkan, rencananya akan melakukan kunjungan ke lokasi kecelakaan pada malam hari.
Menteri lain di Kabinet Anwar juga mengatakan mereka akan mengunjungi situs tersebut.
"Saya berdoa agar para korban yang hilang dapat segera ditemukan dengan selamat," cuit Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, dan Perubahan Iklim Malaysia, Nik Nazmi Nik Ahmad, di Twitter pada Jumat pagi.
"Tim penyelamat sudah bekerja sejak awal."
"Saya akan ke sana hari ini."
Dilansir Reuters, cuplikan dari televisi lokal menunjukkan kondisi akibat tanah longsor di kawasan hutan di samping jalan.
Sementara gambar lain di media sosial menunjukkan petugas penyelamat memanjat lumpur tebal, pohon besar, dan puing-puing lainnya.
Selangor adalah negara bagian dengan tanah paling subur di negara itu.
Wilayah itu pernah mengalami tanah longsor sebelumnya, sering dikaitkan dengan pembukaan hutan dan lahan.
Saat ini sedang musim hujan di Selangor tetapi tidak ada hujan lebat atau gempa bumi yang tercatat dalam semalam.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)