TRIBUNNEWS.COM - Taliban menangkap pengunjuk rasa perempuan Afghanistan yang memprotes larangan kuliah.
Lima wanita pengunjuk rasa telah ditangkap di Kabul, Afghanistan selama protes yang berlangsung pada Kamis (22/12/2022).
Taliban juga menangkap tiga wartawan yang meliput protes di Afghanistan.
Gelombang protes terhadap larangan perempuan Afghanistan untuk kuliah ini juga terjadi di Provinsi Takhar.
Sebelumnya, penjaga Taliban menghentikan protes ratusan wanita yang memasuki universitas.
Baca juga: Pasukan Pakistan Bebaskan Petugas yang Disandera Taliban Pakistan, 33 Militan Tewas
Unjuk rasa ini terjadi di sekitar Universitas Kabul pada Kamis (22/12/2022).
Sekitar 50 wanita Afghanistan berkumpul di luar kawasan Universitas Kabul untuk menggelar protes.
Mereka mengenakan masker sambil membawa slogan-slogan yang menentang larangan kuliah bagi perempuan Afghanistan.
Petugas Taliban memukuli pengunjuk rasa
Seorang pengunjuk rasa wanita yang tidak disebutkan namanya, mengatakan ia dipukuli saat petugas wanita Taliban hampir menangkapnya.
"Ada terlalu banyak anggota perempuan Taliban di antara kami," kata pengunjuk wanita itu kepada BBC Internasional.
"Mereka memukuli beberapa gadis kami dan menangkap beberapa lainnya. Mereka hendak membawa saya juga, tapi saya berhasil melarikan diri. Tapi saya dipukuli dengan kejam."
Pengunjuk rasa itu mengatakan berhasil selamat dari penangkapan karena berlari ke rumah seseorang yang telah membukakan pintu untuknya.
Cerita lain juga dibagikan oleh seorang pengunjuk rasa yang mengatakan petugas wanita Taliban menyusup di antara pada pengunjuk rasa.
Petugas itu melumpuhkan beberapa pengunjuk rasa dengan senjatanya.
Pengunjuk rasa lain mengatakan dua orang telah dibebaskan sejak ditangkap, tetapi beberapa masih ditahan.
Baca juga: Taliban Larang Perempuan Afghanistan Kuliah, PBB Kecam Penutupan Sekolah
Taliban larang perempuan Afghanistan kuliah
Larangan kuliah bagi perempuan Afghanistan ini membatasi pendidikan perempuan sejak Taliban kembali berkuasa pada 2021 lalu.
Anak perempuan Afghanistan telah dikeluarkan dari sebagian besar sekolah menengah, seperti diberitakan BBC Internasional.
Larangan baru diterapkan dengan segera oleh menteri pendidikan tinggi pada hari Selasa (20/12/2022).
Perintah itu ditujukan pada universitas negeri dan swasta untuk melarang perempuan menghadiri kuliah.
Kementerian Pendidikan yang dikelola Taliban mengatakan sedang melakukan evaluasi terhadap kurikulum dan lingkungan universitas.
Sehingga, mahasiswi Afghanistan dilarang kuliah hingga tersedianya lingkungan yang sesuai dengan aturan Taliban.
Baca juga: Taliban Lakukan Eksekusi Publik Pertama di Afghanistan, Pelaku Pembunuhan Dieksekusi Ayah Korban
Taliban tolak kecaman internasional
Menteri Pendidikan Tinggi Taliban, Neda Mohammad Nadeem, mengatakan pemerintah melarang perempuan kuliah karena tidak mengikuti aturan berpakaian.
"Mereka berpakaian seperti akan pergi ke pesta pernikahan," katanya, seperti diberitakan RFL.
"Gadis-gadis yang datang ke universitas dari rumah juga tidak mengikuti instruksi tentang hijab."
Neda Mohammad Nadeem juga menolak kecaman internasional atas larangan tersebut.
Ia mengatakan orang asing harus berhenti mencampuri urusan dalam negeri Afghanistan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Taliban Afghanistan