News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PBB Masih Larang Junta Militer Myanmar, Taliban Afghanistan dan Libya Kirim Duta ke PBB

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto ini diambil pada 16 Oktober 2021 menunjukkan anggota Pasukan Pertahanan Nasional Karenni (KNDF) mengambil bagian dalam pelatihan di base camp mereka di hutan dekat Demoso, di negara bagian Kayah timur Myanmar. - Para rekrutan anti-kudeta muda berbaris di sebuah kamp rahasia di Myanmar, tangan di belakang kepala dan perut mereka diikat, menunggu instruktur latihan untuk memberikan pukulan untuk menguatkan mereka dalam perjuangan mereka melawan militer. (Photo by AFP) / TO GO WITH Myanmar-military-politics-coup-conflict, FOCUS - PBB masih melarang junta militer Myanmar mengirim duta ke PBB.

TRIBUNNEWS.COM - Komite kredensial Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) belum mengizinkan junta militer Myanmar, Taliban Afghanistan, dan Libya untuk mengirim duta ke PBB.

PBB memutuskan untuk menunda pemilihan Duta Myanmar di PBB saat ini.

Namun, PBB mengatakan keputusan ini dapat dipertimbangkan kembali dalam sembilan bulan ke depan atau hingga September 2023.

Sebelumnya, Komite kredensial PBB melakukan pertemuan untuk membahas perwakilan Myanmar, Afghanistan, dan Libya di PBB, Senin (12/12/2022).

Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 orang akan menyetujui laporan itu pada Jumat (16/12/2022), seperti diberitakan Al Jazeera.

Laporan itu sebelumnya dibuat oleh sembilan anggota komite kredensial PBB, termasuk Rusia, China, dan Amerika Serikat.

Baca juga: PBB Tunda Pemilihan Duta Myanmar di PBB, Khawatir soal Kedekatan Rusia dan Junta Militer Myanmar

Keputusan itu berarti Kyaw Moe Tun, yang ditunjuk sebagai duta besar Myanmar untuk PBB oleh pemerintah terpilih pemimpin sipil Aung San Suu Kyi, akan terus memegang jabatan tersebut.

Penundaan ini merupakan yang kedua kalinya sejak Myanmar dan Afghanistan mengalami kudeta pada tahun 2021, seperti diberitakan Al Jazeera.

Proyek Akuntabilitas Myanmar (MAP) mengatakan pihaknya juga mengetahui dari para diplomat, komite kredensial PBB telah menolak tawaran perwakilan para jenderal dari Myanmar.

Menurut Direktur MAP Chris Gunness mengatakan tindakan itu merupakan langkah penting yang memiliki signifikansi diplomatik dan simbolis yang besar.

Jika PBB mengizinkan junta militer Myanmar dan Taliban Afghanistan mengirim Duta ke PBB, maka itu akan menjadi langkah keduanya menuju pengakuan internasional.

PBB tidak akan membiarkan militer Myanmar dan Taliban Afghanistan yang telah melakukan kudeta pada tahun 2021 untuk mendapatkan dukungan internasional.

Baca juga: Tentara Perbatasan Afghanistan dan Pakistan Saling Tembak, 8 Orang Meninggal Dunia

Foto ini diambil pada 16 Oktober 2021 menunjukkan anggota Pasukan Pertahanan Nasional Karenni (KNDF) makan di base camp mereka di hutan dekat Demoso, di negara bagian Kayah timur Myanmar. - Para rekrutan anti-kudeta muda berbaris di sebuah kamp rahasia di Myanmar, tangan di belakang kepala dan perut mereka diikat, menunggu instruktur latihan untuk memberikan pukulan untuk menguatkan mereka dalam perjuangan mereka melawan militer. (Photo by AFP) / TO GO WITH Myanmar-military-politics-coup-conflict, FOCUS (AFP/STR)

PBB juga melarang Libya kirim Duta

Selain kedua negara tersebut, PBB juga menunda pemilihan duta Libya di PBB.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini