News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PBB Masih Larang Junta Militer Myanmar, Taliban Afghanistan dan Libya Kirim Duta ke PBB

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto ini diambil pada 16 Oktober 2021 menunjukkan anggota Pasukan Pertahanan Nasional Karenni (KNDF) mengambil bagian dalam pelatihan di base camp mereka di hutan dekat Demoso, di negara bagian Kayah timur Myanmar. - Para rekrutan anti-kudeta muda berbaris di sebuah kamp rahasia di Myanmar, tangan di belakang kepala dan perut mereka diikat, menunggu instruktur latihan untuk memberikan pukulan untuk menguatkan mereka dalam perjuangan mereka melawan militer. (Photo by AFP) / TO GO WITH Myanmar-military-politics-coup-conflict, FOCUS - PBB masih melarang junta militer Myanmar mengirim duta ke PBB.

Konflik di Libya yang memecah negara itu menjadi dua kekuatan politik, yaitu Pemerintah Persatuan Nasional (GNA) di Tripoli dan Tentara Nasional Libya (LNA).

LNA berencana mengirim perwakilan ke PBB sebagai Duta Libya.

PBB sebelumnya mengutuk upaya LNA untuk menyatakan diri sebagai pemerintah Libya.

Sehingga, PBB masih mempertahankan Duta Libya di PBB yang berasal dari GNA.

LNA dan GNA mengajukan pemilihan umum untuk memperebutkan kursi PBB, namun PBB masih mempertimbangkan kredensial ini, dikutip dari DW.

Baca juga: Jelang Natal di Ukraina, Rusia: Tak Ada Gencatan Senjata di Musim Dingin, Itu Bukan Agenda Kita

Foto ini diambil pada 19 Oktober 2021 menunjukkan anggota Pasukan Pertahanan Kebangsaan Karenni (KNDF) dan Tentara Kareni (KA) mengambil bagian dalam pelatihan senjata di dekat Demoso, di negara bagian Kayah timur Myanmar. - Para rekrutan anti-kudeta muda berbaris di sebuah kamp rahasia di Myanmar, tangan di belakang kepala dan perut mereka diikat, menunggu instruktur latihan untuk memberikan pukulan untuk menguatkan mereka dalam perjuangan mereka melawan militer. (Photo by AFP) / TO GO WITH Myanmar-military-politics-coup-conflict, FOCUS (AFP/STR)

Junta Militer Myanmar tak diakui secara internasional

Pemerintahan militer yang saat ini berkuasa di Myanmar tidak diakui secara internasional.

Semenjak kudeta yang dilakukan terhadap pemerintahan Myanmar yang sah, Presiden Aung San Suu Kyi.

Junta militer Myanmar menuduh Presiden Aung San Suu Kyi melakukan pelanggaran, mulai dari penyuapan hingga pelanggaran UU pemilu.

Presiden Aung San Suu Kyi terancam hukuman 190 tahun penjara jika terbukti bersalah atas semuanya.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Konflik di Myanmar

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini