Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, KIEV – Tak seperti perayaan Natal di tahun sebelumnya, kali ini kawasan alun – alun Sophia Square di Kiev terlihat gelap gulita tanpa dihiasi gemerlap lampu dan pohon Natal besar.
Sebelum invasi Rusia menyerang Ukraina, puluhan ribu bola lampu menghiasi sudut pohon Natal setinggi 12 meter yang diletakan di tengah Sophia Square.
Tak hanya itu iringan alunan musik juga turut disetel untuk menyambut keceriaan masyarakat yang datang ke alun-alun.
Akan tetapi di tahun ini perayaan Natal disambut dengan air mata, akibat tragedi perang yang menewaskan jutaan warga Ukraina.
Baca juga: Suka Cita Jemaat Gereja Immanuel Sebut Natal Tahun Ini Spesial Karena Bisa Beribadah Secara Langsung
Gemerlap lampu yang biasa dipasang kini diganti dengan cahaya redup berwarna biru kuning sebagai bentuk belasungkawa masyarakat atas korban insiden perang.
Sang Wali Kota, Vitali Klitschko, menjelaskan bahwa pemasangan pohon Natal bersahaja yang diberinya nama “Pohon Tak Terkalahkan”, sengaja dipasang untuk merayakan perjuangan warga Ukraina dalam menghadapi serangkaian serangan militer Rusia yang telah menghancurkan sejumlah fasilitas umum dan infrastruktur energi.
Hingga membuat jutaan warga terpaksa hidup dalam kegelapan selama musim libur Natal dan Tahun Baru 2022.
"Kami memutuskan bahwa kami tidak akan membiarkan Rusia mencuri perayaan Natal dan Tahun Baru dari anak-anak kami. Nama itu, kami sematkan karena kami orang Ukraina tidak dapat dihancurkan," ujar Klitschko.
Uniknya di pucuk pohon Natal bersahaja, tak dilengkapi bintang Betlehem, melainkan sebuah trisula yang melambangkan bahwa warga Ukraina tak kenal kata menyerah.
Walaupun perayaan Natal kali ini tidak semeriah tahun sebelumnya, namun masyarakat Ukraina bersyukur bisa merasakan momen hangat di tengah ketegangan perang.
Peringatan sederhana seperti ini tak hanya digelar oleh pemerintah Kiev, sejumlah wilayah lainnya juga turut memasang pohon Natal tanpa cahaya.
Sambil meneteskan air mata salah seorang warga di selatan Kota Kherson, Skakun menceritakan moment haru yang dihadapi keluarganya di malam Natal 2022.
Di setiap tanggal 19 Desember, Skakun dan keluarga biasanya pergi melihat pohon Natal di selatan Kota Kherson, yang tidak jauh dari rumah mereka untuk merayakan kemeriahan Natal yang bertepatan dengan hari ulang tahun istrinya.
Namun hal tersebut kini tak dapat dilakukan lantaran rumah mereka telah disabotase oleh pasukan Rusia, hingga membuat Skakun dan keluarga terpaksa kabur dari kampung halaman ke Kiev pada Agustus lalu.
“Walau sedih, kami bersyukur setidaknya bisa menjaga tradisi mengunjungi pohon Natal dan melihat sesuatu di saat-saat seperti ini,” kata Skakun saat menghadiri peresmian Pohon Tak Terkalahkan, di alun - alun Sophia Square, Senin (19/12/2022).
Sama seperti Skakun, Anna Holovina wanita berusia 27 tahun asal Luhansk rela berjalan jauh hanya untuk merayakan peringatan Natal sederhana yang digelar pemerintah Kiev.
“Saya merasakan kesedihan. Saya merasakan sakit. Saya tidak merasakan liburan sama sekali,” katanya, kampung halaman saya telah ditempati selama delapan tahun telah hancur.” ujar Holovina.
Meski perayaan tahun ini tak ada gemerlap cahaya, namun Holovina mengaku bersyukur dapat mengikuti momen haru ini bersama warga Ukraina lainnya, mengutip dari APNews.