TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Paus Emeritus Benediktus XVI tutup usia, Vatikan dan seluruh umat Katolik dunia, berkabung.
Paus yang bernama lengkap Joseph Aloisius Ratzinger asal Jerman itu meninggal di usia 95 tahun.
Paus Emeritus Benediktus XVI meninggal di biara Mater Ecclesiae di dalam taman Vatikan, yang merupakan rumahnya selama satu dekade terakhir.
Lalu bagaimana sosok Paus Emeritus Benediktus dimata Pejabat Vatikan asal Indonesia, Pater Markus Solo Kewuta ?
Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan pada banyak sumber, Romo Markus Solo Kewuta SVD mengatakan, dirinya mempunyai kenangan yang sangat dalam bersama Paus Benediktus.
Perjumpaan Romo Markus Solo Kewuta SVD dengan Paus Benediktus XVI itu pertama kali saat dirinya berada di Kota Wina, Austria.
"Kenangan saya sendiri dengan Paus Benediktus, sangat banyak dan sangat dalam sekali dan tidak akan saya lupakan. Jadi pada saat itu, beliau (Paus Benediktus) memanggil saya, waktu itu saya masih di Kota Wina, Austria, dan Paus Benediktus lah yang memanggil saya untuk bekerja di Vatikan." kata Romo Markus Solo Kewuta SVD, Senin (02/12) saat dikonfirmasi wartawan.
Romo Markus menerangkan, pertemuan pertamanya dengan Paus Benediktus saat itu menggunakan bahasa Jerman.
Ketika itu, kata Romo Markus, Paus Benediktus sangat mengagumi kelancaran bahasa Jerman Pater Markus.
"Sebagai orang yang berbahasa Jerman waktu itu, saya pertama kali bertemu beliau (Paus Benediktus) dengan bahasa Jerman dan beliau mengagumi bahasa Jerman saya dan sejak itu kita merasa dekat satu sama lain. Bahkan ketika ada kunjungan, kaka saya yang sulung dari Indonesia pun, seorang pastoor juga, Paus Benediktus juga menerima kami berdua di kediamannya." terang Pater Markus.
Ia juga menceritakan bahwa, sosok Paus Benediktus XVI selain menguasai doktrin dan ajaran Katolik, juga sangat baik dan dari segi kemanusiaan, sangatlah humbel (rendah hati) dan bermental sangat sederhana.
"Beliau ini saya kagumi sebagai Paus, karena menguasai doktrin dan ajaran Katolik yang sangat baik dan dari segi kemanusiaan, beliau (Paus Benediktus) itu adalah seorang yang sangat humble (rendah hati) dan bermental sangat sederhana, dan sangat dekat dengan orang, itu yang sangat saya kagumi pada beliau." katanya.
Mengutus Kardinal Jean-Louis Tauran Ke Indonesia untuk Dialog Antaragama
Lebih jauh, Pater Markus mengatakan, pada tahun 2009, empat tahun setelah terpilih menjadi seorang Paus, Paus Benediktus XVI mengutus Dewan Dialog Antaragama, Kardinal Jean-Louis Tauran untuk datang ke Indonesia, dan kedatangannya disambut dengan baik dan bagus.