Ayahnya adalah Ibrahim Abdul Rahman, yang bekerja sebagai porter di sebuah rumah sakit.
Ibunya, Che Yan, adalah ibu rumah tangga.
Kedua orang tuanya kemudian menjadi politikus, ayahnya pensiun sebagai menteri kabinet.
Awalnya, Anwar bersekolah SD di Sekolah Melayu Cherok To'Kun, tetapi kemudian dipindahkan ke Sekolah Rendah Stowell, dan menyelesaikan pendidikan sekolah menengahnya di 'Bukit Mertajam' di Penang.
Baca juga: Tiba di Jakarta, PM Malaysia Anwar Ibrahim Pilih Indonesia Sebagai Negara Pertama yang Dikunjungi
Karier
Pada tahun 1968, Ibrahim mendaftar di 'Universitas Malaya' di Kuala Lumpur.
Dia dengan cepat menjadi presiden terpilih dari 'Persatuan Nasional Pelajar Muslim Malaysia'.
Dia dikenal karena pandangan pro-Islamnya yang kuat.
Pemimpin muda itu kemudian memikul tanggung jawab lebih lanjut, terpilih sebagai presiden 'Masyarakat Bahasa Melayu' Universitas Malaya.
Tahun berikutnya ia kemudian menjadi salah satu pendiri 'Gerakan Pemuda Muslim Malaysia' sekaligus menjabat sebagai presiden 'Dewan Pemuda Malaysia'.
Pada tahun 1974, dia ditangkap karena ikut serta dalam protes mahasiswa melawan kemiskinan pedesaan.
Karena undang-undang keamanan negaranya yang kejam, dia menghabiskan hampir dua tahun di penjara tanpa pengadilan.
Dari tahun 1975-82, dia terpilih untuk mewakili seluruh wilayah Asia Pasifik di 'Majelis Pemuda Muslim Sedunia'.
Pada tahun 1991, Mahathir bin Mohamed naik untuk memimpin 'Organisasi Nasional Melayu Bersatu' (UMNO).