News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Tambah Personil Pasukan, Rusia Perpanjang Rentang Usia Wajib Militer Jadi 21 Hingga 30 Tahun

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Akhir Desember 2022 lalu Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyetujui proposal perubahan rentang usia wajib militer dari yang sebelumnya 18 hingga 27 tahun menjadi 21 hingga 30 tahun.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA – Pemerintah Rusia akan menaikkan batas usia bagi warga negaranya untuk mengikuti wajib militer setelah musim semi tahun ini.

Dikutip dari Reuters, seorang anggota parlemen senior Rusia mengatakan, langkah itu sebagai bagian dari rencana Moskow untuk meningkatkan jumlah pasukan Rusia hingga 30 persen.

Pada akhir Desember 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyetujui proposal perubahan rentang usia wajib militer dari yang sebelumnya 18 hingga 27 tahun menjadi 21 hingga 30 tahun.

“Kami sedang mempertimbangkan untuk menaikkan batas usia atas wajib militer menjadi 30 tahun untuk draf musim semi tahun ini, tetapi hanya setelah "masa transisi" satu hingga tiga tahun dan batas bawah akan dinaikkan dari 18 menjadi 21 tahun, kata Andrei Kartapolov, ketua komite pertahanan parlemen Rusia.

Kartapolov membantah adanya isu yang mengatakan bahwa Moskow akan meningkatkan jumlah pasukan yang akan mengikuti wajib militer seusai perubahan dalam rentang usia tersebut.

"Jumlah wajib militer yang kami miliki menurun setiap tahun. Dan jumlah itu tidak akan bertambah," ujarnya, seraya menambahkan bahwa jumlah yang diperkirakan sekitar 200.000.

Baca juga: Taiwan Perpanjang Masa Wajib Militer dari 4 Bulan Pelatihan Menjadi 1 Tahun

Ditanya mengenai kemungkinan perubahan, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin "mendukung secara konseptual" rencana untuk menaikkan usia wajib militer.

“Rincian persisnya tergantung pada kementerian pertahanan,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini